HOME  ⁄  Nasional

PHE Dorong Inklusi Sosial dan Ekonomi Disabilitas Lewat Program Sahabat Istimewa Pertamina

Oleh Gian Barani
SHARE   :

PHE Dorong Inklusi Sosial dan Ekonomi Disabilitas Lewat Program Sahabat Istimewa Pertamina
Foto: PHE berdayakan ratusan penyandang disabilitas lewat program inklusif Sahabat Istimewa Pertamina

Pantau - PT Pertamina Hulu Energi (PHE) mewujudkan komitmennya terhadap pembangunan inklusif dengan menjalankan program Sahabat Istimewa Pertamina yang memberikan pelatihan life-skill bagi penyandang disabilitas di berbagai wilayah kerja operasionalnya.

Program ini telah menjangkau sembilan wilayah kerja dan mencakup 13 program pemberdayaan dengan lebih dari 600 penerima manfaat langsung, meliputi PT Pertamina EP Rantau Field, WK Rokan, Prabumulih Field, PHE ONWJ, Subang Field, Tambun Field, Tarakan Field, Pertamina Internasional EP, dan PT Elnusa Tbk.

Inisiatif ini mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya pada bidang kesehatan (SDG 3), pendidikan (SDG 4), pengurangan kesenjangan (SDG 10), dan pembangunan masyarakat inklusif (SDG 16).

UMKM Inklusif dan Seni Budaya Jadi Pilar Pemberdayaan Disabilitas

Program Sahabat Istimewa terbagi dalam lima klaster utama: Pemberdayaan Ekonomi Disabilitas, Disabilitas Tanggap Bencana, Upskilling Disabilitas, Program Lingkungan, dan Program Kebudayaan.

Berbagai inisiatif telah dijalankan, seperti UMKM Cafe Inklusi, Bengkel Difabel, Rumah Jahit Lestari, pelatihan kerajinan batik di Tarakan, serta Sekolah Tari Gratis dan program Kakak Asuh di Bogor.

Selain itu, PHE juga mengembangkan sistem pelibatan difabel dalam penanggulangan bencana, pelatihan menjahit dan bertani, hingga penguatan kesehatan penyandang disabilitas dan pelestarian budaya melalui Kampung Seni Budaya Betawi.

Program ini menunjukkan dampak nyata, di antaranya peningkatan pendapatan kelompok disabilitas hingga Rp680 juta per tahun, penghematan ekonomi sebesar Rp11,4 juta per tahun, pelatihan seni bagi 278 anak difabel, terbentuknya 20 kolaborasi, dan lahirnya tujuh kelompok usaha baru.

Seluruh inisiatif ini dijalankan sesuai prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dan menerapkan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) berstandar ISO 37001:2016.

Penulis :
Gian Barani