
Pantau - Komisi XII DPR RI menyatakan dukungan dan apresiasinya terhadap rencana Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam mengembangkan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Indonesia.
Hal ini disampaikan Anggota Komisi XII DPR RI, Rokhmat Ardiyan, usai Rapat Dengar Pendapat bersama BRIN, BAPETEN, EBTKE Kementerian ESDM, PT INUKI, dan HIMNI, Rabu (30/4/2025).
Rokhmat menilai pengembangan energi nuklir sejalan dengan upaya pemerintah mendorong energi baru terbarukan demi lingkungan yang lebih sehat.
“Kami mendukung penuh rencana pembangunan nuklir oleh BRIN karena ini bagian dari upaya pemerintah menghadirkan energi ramah lingkungan,” ujarnya.
Meski begitu, ia menekankan pentingnya perencanaan matang, termasuk dukungan anggaran, riset, regulasi, serta sosialisasi yang melibatkan masyarakat, akademisi, dan tokoh agama untuk meningkatkan penerimaan publik.
Menurutnya, pemanfaatan teknologi nuklir juga dapat memberi manfaat di sektor kesehatan, pertanian, dan pengelolaan lingkungan.
Selain nuklir, Rokhmat juga menyoroti potensi besar dari pemanfaatan sampah sebagai sumber energi. Ia menyebut Indonesia menghasilkan sekitar 38 juta ton sampah per tahun, yang dapat dikonversi menjadi sekitar 2.000 MW listrik.
"Kalau dikelola profesional, ini bisa menghasilkan pendapatan hingga Rp24 triliun per tahun," jelasnya.
Ia mendorong BRIN untuk lebih serius meneliti konversi sampah menjadi energi. Rokhmat juga merespons arahan Presiden terpilih Prabowo Subianto soal pentingnya penanganan sampah, dengan menegaskan perlunya transisi teknologi dan penguatan riset untuk pemanfaatan sampah di tingkat desa.
“Kami dari Fraksi Gerindra mendukung penuh agar pengelolaan sampah dilakukan secara profesional demi kemanfaatan nasional,” tutup Rokhmat.
- Penulis :
- Aditya Andreas