Pantau - Sekretaris Jenderal Serikat Buruh Dunia, Shoya Yoshida, menyatakan bahwa kehadiran langsung Presiden RI Prabowo Subianto dalam peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) 2025 di Monas, Jakarta, adalah bukti nyata komitmen Pemerintah Indonesia terhadap kesejahteraan kaum buruh.
Shoya menyebut bahwa perayaan May Day tahun ini sangat bersejarah karena dihadiri langsung oleh Kepala Negara.
Ia menekankan bahwa Hari Buruh bukan sekadar perayaan seremonial, tetapi simbol perjuangan dan solidaritas buruh di seluruh dunia.
Shoya juga menyatakan bahwa perayaan May Day tidak mungkin terlaksana tanpa adanya persatuan dan solidaritas yang kuat dari kaum buruh.
Seruan Solidaritas Global dan Pembentukan UU Ketenagakerjaan Baru
Konfederasi Serikat Buruh Internasional, kata Shoya, akan terus memberikan dukungan penuh terhadap perjuangan buruh Indonesia.
Dalam pidatonya, ia juga menyinggung Putusan Mahkamah Konstitusi RI Nomor 168/PUU-XXI/2023 yang mengamanatkan penyusunan Undang-Undang Ketenagakerjaan yang baru.
Ia menekankan pentingnya kerja sama antara buruh, pemerintah, dan pengusaha untuk menyusun regulasi ketenagakerjaan yang adil, inklusif, dan melindungi hak-hak dasar pekerja.
Presiden Prabowo dalam pidatonya menyatakan bahwa pemerintahannya akan bekerja keras untuk menghapus kemiskinan, kelaparan, korupsi, serta meningkatkan akses pendidikan dan layanan kesehatan.
Ia menyebut bahwa tugas tersebut tidak mudah, namun ia siap mengorbankan segalanya demi rakyat dan bangsa.
Presiden juga menegaskan bahwa sumber-sumber produksi yang menyangkut hajat hidup orang banyak harus dikelola demi kemakmuran rakyat, sesuai amanat konstitusi UUD 1945.
Sebagai hadiah May Day 2025, Prabowo mengumumkan pembentukan Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional yang akan terdiri dari tokoh-tokoh buruh dari seluruh Indonesia.
Dewan ini akan bertugas memberikan nasihat kepada Presiden mengenai kondisi buruh dan menyarankan perbaikan terhadap undang-undang serta regulasi yang dianggap tidak berpihak kepada pekerja.
Presiden menegaskan bahwa seluruh regulasi yang tidak adil terhadap buruh akan segera diperbaiki.
- Penulis :
- Gian Barani
