Pantau - Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie menyatakan bahwa kehadiran SMA Unggul Garuda menjadi langkah strategis untuk memaksimalkan potensi anak-anak daerah, khususnya di Papua, dalam bidang pendidikan, sains, dan teknologi.
Stella menegaskan bahwa Papua memiliki potensi besar dalam pengembangan riset dan teknologi, dan SMA Unggul Garuda akan menjadi katalis dalam memperbaiki ekosistem pendidikan nasional.
Menurutnya, sekolah ini dirancang untuk mendorong para siswa melanjutkan pendidikan tinggi baik di dalam maupun luar negeri.
Ia berharap SMA Unggul Garuda bisa menjadi contoh yang memicu kolaborasi dengan daerah-daerah lain di Indonesia.
Akses Prioritas untuk Anak Papua dan Pembangunan Inklusif Lintas Daerah
SMA Unggul Garuda merupakan inisiatif langsung dari Presiden Prabowo Subianto yang ditujukan untuk menghadirkan akses pendidikan berkualitas di wilayah yang selama ini kurang terjangkau, terutama di luar Pulau Jawa.
Orang asli Papua akan diberikan prioritas tinggi untuk menjadi siswa maupun tenaga kerja pendukung di sekolah ini.
Tenaga pendidik akan direkrut dari berbagai daerah di Indonesia, namun tenaga pendukung lainnya akan diutamakan berasal dari Papua untuk mendorong pemberdayaan lokal.
Gubernur Papua Tengah, Meki Fritz Nawipa, menyatakan dukungannya terhadap program ini dan menyebut pemerintah daerah sedang memperluas akses pendidikan bagi anak-anak di wilayahnya.
Ia menyebut Nabire sebagai lokasi yang strategis karena kedekatannya dengan kota-kota besar di Papua dan kesiapan lahannya untuk pembangunan.
Dalam lima tahun ke depan, pemerintah merencanakan pembangunan 20 SMA Unggul Garuda serta 20 sekolah binaan Garuda Transformatif di berbagai wilayah Indonesia.
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi meminta pemerintah daerah aktif menjalin kerja sama sebagai mitra strategis dalam menyukseskan program pendidikan nasional ini.
- Penulis :
- Balian Godfrey
