Pantau - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyatakan optimisme bahwa Indonesia akan mencapai kesepakatan dagang baru dengan Amerika Serikat dalam waktu dekat.
Ketua Umum Kadin, Anindya Novyan Bakrie, menyampaikan bahwa kedua negara memiliki potensi besar untuk memperluas kerja sama di bidang perdagangan dan investasi lintas negara.
Saat ini, Indonesia mencatatkan surplus perdagangan dengan AS sekitar 18 miliar dolar AS.
Di sisi lain, Indonesia masih mengimpor produk turunan minyak dan gas (migas) dari berbagai negara dengan nilai mencapai 40 miliar dolar AS.
Pemerintah tengah mempertimbangkan realokasi sumber impor energi tersebut, termasuk menjajaki potensi kerja sama dengan negara bagian AS seperti Texas dan sekitarnya.
Texas dinilai sebagai lokasi strategis dan menarik untuk menjadi mitra awal dalam kerja sama energi antara kedua negara.
Anindya menekankan bahwa dalam hubungan dagang, yang terpenting bukanlah neraca perdagangan yang seimbang, melainkan peningkatan volume perdagangan secara keseluruhan.
Amerika Serikat sendiri ingin meningkatkan ekspor produk pertanian seperti kedelai, kapas, dan gandum ke Indonesia.
Sementara itu, Indonesia berupaya memperluas ekspor produk unggulan seperti elektronik, alas kaki, dan garmen ke pasar Amerika.
Selain itu, Indonesia memiliki potensi ekspor lain di sektor critical minerals yang dinilai strategis dan dapat menjadi dasar penguatan kerja sama ekonomi dengan AS.
Kadin berharap kerja sama baru ini juga dapat membantu Indonesia mengurangi ketergantungan pada satu negara pemasok dalam rantai pasok global.
- Penulis :
- Balian Godfrey
