
Pantau - Pemerintah melalui Badan Penyelenggara Haji Kementerian Agama menegaskan komitmennya untuk mengedepankan penggunaan bumbu produksi dalam negeri dalam penyediaan layanan konsumsi bagi jamaah haji Indonesia di Arab Saudi.
Untuk musim haji tahun ini, total kebutuhan bumbu masak mencapai 611 ton, dengan 475 ton di antaranya disuplai langsung dari Indonesia.
Setiap jamaah akan menerima 127 kali makan selama lebih dari 40 hari menjalankan ibadah haji di Tanah Suci.
Secara keseluruhan, pemerintah menyiapkan 25,8 juta boks makanan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi seluruh jamaah.
Dalam pelaksanaannya, Kementerian Agama bekerja sama dengan 55 perusahaan katering di Makkah dan 21 perusahaan katering di Madinah.
Makanan Siap Saji Jadi Solusi Praktis di Masa Puncak Haji
Distribusi makanan pada masa puncak haji menjadi salah satu tantangan terbesar, terutama akibat kepadatan lalu lintas di kawasan Makkah.
Untuk mengantisipasi kendala tersebut, pemerintah telah menyiapkan 2,4 juta paket makanan siap saji seperti rendang dan opor yang diproduksi oleh perusahaan dalam negeri.
Penggunaan makanan siap saji dinilai sebagai solusi praktis yang tidak hanya efisien, tetapi juga mendorong partisipasi industri lokal dalam pelayanan haji nasional.
Seluruh layanan untuk jamaah haji Indonesia, yang mulai diberangkatkan sejak 2 Mei 2025, telah disiapkan secara menyeluruh.
Layanan mencakup lima aspek utama, yaitu akomodasi, transportasi, konsumsi, layanan umum, dan layanan puncak ibadah haji.
- Penulis :
- Balian Godfrey