
Pantau - Menteri Ketenagakerjaan Yassierli memperkenalkan program magang nasional terbaru bertajuk “Best Learning” sebagai bentuk pembaruan sistem magang yang sebelumnya dinilai belum efektif dan justru membebani perusahaan.
Fokus pada Teknologi 4.0 dan Peningkatan Produktivitas SDM
Dalam peluncurannya, Yassierli menyatakan bahwa program Best Learning dirancang agar peserta magang mampu memberi kontribusi nyata kepada perusahaan sejak awal.
Sebagai bagian dari strategi tersebut, Kementerian Ketenagakerjaan tengah menyusun modul pelatihan khusus untuk teknologi 4.0 dan digital.
Pelatihan ini akan berlangsung selama tiga bulan dan ditujukan bagi peserta yang telah memiliki dasar di bidang elektronika industri.
Target pelatihan ini mencakup 50 ribu peserta selama tahun 2025.
Para peserta akan dibekali dengan keterampilan dasar seperti coding, otomatisasi, penggunaan peralatan elektronika, dan penerapan konsep smart pada berbagai sektor seperti smart office, smart warehouse, smart logistics, smart building, dan smart farming.
Tak hanya itu, peserta juga akan dilatih untuk menyelesaikan proyek-proyek sederhana berbasis teknologi 4.0 dan membawa solusi yang mereka kembangkan ke perusahaan tempat mereka magang.
Cetak Champion Perubahan bagi Industri Nasional
Yassierli menekankan bahwa peningkatan produktivitas harus dilakukan melalui pendekatan empat aspek utama, yaitu process, product, policy, dan people (4P).
Menurutnya, penguatan aspek people atau sumber daya manusia akan secara langsung memperbaiki proses kerja, kualitas produk, hingga kebijakan perusahaan.
Ia menggambarkan potensi transformasi besar dalam industri nasional jika sektor menengah dan kecil mampu beradaptasi selama dua dekade ke depan.
Para peserta Best Learning diharapkan menjadi champion perubahan yang mampu mengubah mindset, budaya kerja, cara kerja, hingga pola kerja industri secara menyeluruh.
Transformasi ini disebut sebagai bagian dari gerakan nasional yang akan didukung penuh oleh Kementerian Ketenagakerjaan.
Sebagai bagian dari dukungan tersebut, Kemnaker membuka akses kepada para pekerja, termasuk anggota Perkumpulan Pejuang Indonesia Kompeten (PPIK), untuk menggunakan balai pelatihan kerja milik kementerian sebagai sarana pengembangan SDM unggul di era digital.
- Penulis :
- Balian Godfrey