
Pantau - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyiapkan 40 ribu kuota beasiswa penuh dan bantuan biaya pendidikan terjangkau bagi calon siswa baru tahun ajaran 2025 yang tidak diterima di SMA/SMK negeri.
Program ini merupakan hasil kerja sama antara Pemprov Jatim dengan SMA dan SMK swasta di seluruh kabupaten/kota di provinsi tersebut.
Penandatanganan komitmen kerja sama dilakukan pada puncak peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) pada 2 Mei 2025.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyampaikan apresiasi kepada kepala satuan pendidikan swasta yang telah bersedia berpartisipasi dalam program strategis ini.
Tak Ada Anak Putus Sekolah karena Biaya
Tujuan utama program ini adalah memastikan bahwa tidak ada anak Jawa Timur yang putus sekolah hanya karena tidak diterima di sekolah negeri atau terkendala biaya pendidikan.
Data Dinas Pendidikan Jawa Timur menunjukkan dari 682.252 lulusan SMP/sederajat, hanya 261.396 yang dapat tertampung di sekolah negeri.
Artinya, sekitar 61,69 persen atau 420.856 siswa diarahkan untuk melanjutkan ke sekolah swasta.
Untuk mendukung hal ini, Pemprov Jatim menyediakan bantuan pendidikan sebesar Rp1 juta bagi siswa dari keluarga pra sejahtera yang tidak masuk sekolah negeri dan tidak menerima bantuan lain seperti Program Indonesia Pintar (PIP).
Kuota tambahan juga disiapkan untuk 150 calon siswa dari keluarga Desil 1 dan Desil 2 di setiap kabupaten/kota, termasuk anak buruh, dengan total anggaran Rp5,7 miliar.
Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Aries Agung Paewai, menyebut bahwa target awal sebanyak 30 ribu beasiswa telah ditingkatkan menjadi 40 ribu melalui optimalisasi kerja sama dengan sekolah swasta.
Sebanyak 24 cabang dinas pendidikan telah menyelesaikan proses kerja sama dengan sekolah swasta di wilayahnya masing-masing.
Sistem Terpadu dan Transparansi Pendaftaran
Kepala UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (TIKP) Dindik Jatim, Mustakim, menjelaskan bahwa seluruh informasi terkait beasiswa akan tersedia di dalam sistem Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025.
Sistem ini akan menampilkan informasi mengenai sekolah, jenis bantuan yang tersedia, serta apakah siswa berhak menerima beasiswa penuh atau potongan biaya hingga 50 persen.
Program ini telah diujicobakan di wilayah Surabaya dan Sidoarjo dengan hasil yang positif.
Saat ini terdapat 1.083 SMA swasta dan 1.860 SMK swasta di Jawa Timur yang siap mendukung keberlanjutan pendidikan para siswa.
Mustakim menegaskan kembali arahan Gubernur bahwa tidak boleh ada satu pun anak di Jawa Timur yang tidak melanjutkan pendidikan karena alasan tidak diterima di sekolah negeri atau tidak mampu membayar sekolah swasta.
- Penulis :
- Balian Godfrey








