Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

BPS: PMTB Tumbuh 2,12 Persen di Triwulan I 2025, Investor Masih Wait and See

Oleh Gian Barani
SHARE   :

BPS: PMTB Tumbuh 2,12 Persen di Triwulan I 2025, Investor Masih Wait and See
Foto: Pertumbuhan investasi melambat di awal 2025, BPS sebut investor bersikap wait and see karena kondisi global(Sumber: Aprizal Rachmad/Satrio Giri Marwanto/Gracia Simanjuntak).

Pantau - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa pertumbuhan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) pada triwulan I 2025 hanya mencapai 2,12 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Angka ini menunjukkan perlambatan signifikan dibandingkan triwulan IV 2024 yang tumbuh 5,03 persen dan triwulan I 2024 yang tumbuh 3,78 persen.

Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan bahwa salah satu penyebab utama perlambatan ini adalah sikap investor yang masih wait and see di tengah ketidakstabilan ekonomi global.

Investasi Bangunan Melemah, Mesin dan Kendaraan Masih Jadi Penopang

Secara kuartalan (quarter-to-quarter/q-to-q), PMTB juga mengalami pelambatan akibat turunnya permintaan di semua jenis barang modal.

Meski demikian, PMTB masih mencatat pertumbuhan tahunan berkat peningkatan impor barang modal, terutama mesin dan kendaraan.

Subkomponen mesin dan perlengkapan tumbuh kuat sebesar 7,95 persen yoy, sementara investasi kendaraan juga mencatat kinerja positif.

Sebaliknya, pertumbuhan investasi bangunan melambat dan hanya tumbuh 1,35 persen yoy.

Amalia menegaskan bahwa perlambatan kali ini tidak lebih buruk dibanding lima tahun terakhir, bahkan lebih baik daripada triwulan I 2023 yang hanya tumbuh 1,53 persen yoy.

Ekonomi Nasional Tumbuh 4,87 Persen, Tapi Tertekan Secara Kuartalan

Secara umum, ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 4,87 persen yoy pada triwulan I 2025.

Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku (ADHB) tercatat Rp5.665,9 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan (ADHK) mencapai Rp3.264,5 triliun.

Namun jika dibandingkan secara kuartalan, ekonomi Indonesia mengalami kontraksi sebesar 0,98 persen q-to-q pada periode yang sama.

Penulis :
Gian Barani