
Pantau - Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menegaskan pentingnya mencari jalan tengah dalam tata kelola kawasan hutan, demi menjaga keseimbangan antara pelestarian lingkungan dan kebutuhan pembangunan nasional.
Raja Juli Antoni menyampaikan bahwa pendekatan ekstrem dalam mengelola hutan harus dihindari, baik yang menganggap hutan tidak boleh diganggu sama sekali maupun yang mengabaikan hutan demi pembangunan.
Ia menyatakan, "Saya kira ada titik-titik temu, jalan tengah yang kita bisa temukan untuk mengkompromikan antara lingkungan dan pembangunan, antara ekonomi dan ekologi."
Menurutnya, menjaga hutan tidak boleh menyingkirkan nilai-nilai kemanusiaan, terutama bagi masyarakat yang aktivitasnya terhambat karena tinggal di kawasan hutan.
Dalam pernyataannya, ia mengajukan pertanyaan reflektif: "Pertanyaan yang lebih filosofis, lalu apa fungsi hutan dihadapkan dengan kehidupan manusia yang nyata? Bukankah menjaga hutan itu untuk tujuan kemanusiaan. Kalau beradu antara fungsi hutan yang memang menarik dengan kemanusiaan apa yang kita lakukan?"
Riau Jadi Proyek Percontohan Akselerasi Pembangunan dan Pelestarian
Raja Juli Antoni juga mengumumkan bahwa Provinsi Riau akan dijadikan contoh percepatan kelestarian alam dan pembangunan secara bersamaan.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan lain untuk mengatasi berbagai hambatan, terutama yang terkait status kawasan hutan.
"Riau akan kita jadikan contoh, kalau kita bisa mengakselerasi, makanya saya berharap gubernur ada quick win. Masalahnya banyak sekali, kalau kita bisa selesaikan langsung, kita punya keterbatasan sumber daya manusia, pekerjaan kita juga seluruh Indonesia," jelasnya.
Menhut mencontohkan beberapa quick win yang bisa langsung dirasakan masyarakat, seperti pembangunan fasilitas umum yang sebelumnya terhambat karena status kawasan hutan.
"Paling tidak quick win itu apa, misalkan fasilitas umum, ada sekolah, ada masjid, ada surau ada jalan, tidak terbangun hanya karena itu kawasan hutan, saya kira itu bisa kita selesaikan, sehingga masyarakat merasa kita hadir," tegasnya.
- Penulis :
- Arian Mesa