Pantau - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) melakukan evaluasi terhadap efektivitas pengelolaan riset dan inovasi di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk periode 2022 hingga semester I tahun 2024.
Dalam hasil evaluasinya, BPK mengapresiasi capaian BRIN yang berhasil menghasilkan 258 inovasi sepanjang tahun 2023, melampaui target 200 inovasi.
Selain itu, BRIN dinilai aktif dalam menyusun kebijakan riset dan IPTEK, menganalisis tren inovasi, serta melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap program riset yang sedang berjalan.
BPK Temukan Kendala Implementasi, BRIN Diminta Perbaiki Manfaat Riset
Meski mencatat sejumlah capaian positif, BPK juga menemukan permasalahan signifikan terkait optimalisasi manfaat riset.
Manfaat hasil riset BRIN dinilai belum sepenuhnya dirasakan oleh masyarakat, pelaku UMKM, sektor industri, maupun kementerian dan lembaga terkait.
Permasalahan ditemukan dalam aspek kebijakan, perencanaan, sumber daya manusia, pelaksanaan program, hingga proses pemantauan dan evaluasi.
BPK menegaskan bahwa BRIN perlu segera menindaklanjuti seluruh rekomendasi pemeriksaan secara tepat waktu sesuai amanat UU Nomor 15 Tahun 2004.
Kepala BRIN beserta jajaran diminta untuk memperbaiki tata kelola agar hasil riset dapat lebih berdampak bagi pembangunan nasional.
Dalam aspek tindak lanjut, BRIN juga diapresiasi karena telah menyelesaikan 2.788 dari 3.272 rekomendasi BPK, dengan nilai penyelesaian mencapai Rp419,45 miliar atau 85,21 persen, melampaui rata-rata nasional yang hanya sebesar 75 persen.
- Penulis :
- Gian Barani
