Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

AS Larang Pewarna Sintetis, ITPC Chicago Ingatkan Eksportir Indonesia Perketat Kandungan Produk

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

AS Larang Pewarna Sintetis, ITPC Chicago Ingatkan Eksportir Indonesia Perketat Kandungan Produk
Foto: ITPC Chicago imbau eksportir waspadai aturan baru pewarna sintetis di AS, FDA bakal larang delapan bahan mulai 2025–2026 (Sumber: ANTARA/Penina F Mayaut).

Pantau - Perwakilan Perdagangan Indonesia di Amerika Serikat melalui Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) Chicago mengimbau para eksportir makanan dan minuman dari Indonesia untuk lebih memperhatikan kandungan pewarna dalam produknya, seiring dengan kebijakan baru pemerintah AS yang akan melarang delapan jenis pewarna sintetis berbasis minyak bumi.

Larangan ini akan berlaku secara bertahap mulai akhir 2025 hingga 2026, menyusul kekhawatiran atas dampak kesehatan dari bahan-bahan tersebut.

Kepala ITPC Chicago, Dhonny Yudho Kusuma, menyebutkan bahwa pelarangan tersebut didasari oleh penelitian yang mengaitkan pewarna sintetis dengan risiko hiperaktivitas, diabetes, dan kanker, meskipun bukti kausalitasnya masih diperdebatkan.

Pewarna Buatan Dilarang, Eksportir Hadapi Kenaikan Biaya Produksi

Menteri Kesehatan AS Robert F. Kennedy Jr. bersama Kepala FDA Marty Makary mengumumkan kebijakan ini secara resmi dalam konferensi pers pada 22 Mei 2025.

Dalam waktu dekat, FDA akan mencabut izin Citrus Red No. 2 dan Orange B.

Selanjutnya, enam pewarna lain—Red Dye No. 40, Yellow No. 5 dan 6, Blue No. 1 dan 2, serta Green No. 3—akan dilarang mulai akhir 2025.

Red Dye No. 3 akan mulai dilarang akhir 2026, lebih cepat dari jadwal awal.

Asosiasi industri AS telah mengusulkan kepatuhan sukarela sebagai masa transisi, sambil FDA mempersiapkan izin untuk empat pewarna alami: calcium phosphate, galdieria extract blue, gardenia blue, dan butterfly pea flower extract.

Namun, peralihan ke pewarna alami diperkirakan akan meningkatkan biaya produksi karena harganya lebih tinggi dan dosis pemakaian yang lebih banyak untuk mencapai warna serupa.

Imbauan ini menjadi peringatan dini bagi pelaku usaha Indonesia agar menyesuaikan produknya sejak dini demi menjaga akses pasar ke AS di tengah regulasi yang semakin ketat.

Penulis :
Balian Godfrey