
Pantau - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk membantah kabar bahwa 15 pesawat milik maskapai tersebut di-grounded karena kesulitan biaya perawatan.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani Panjaitan, menjelaskan bahwa pesawat-pesawat tersebut tengah menunggu jadwal perawatan rutin yang sebenarnya dijadwalkan pada tahun depan, namun sedang diupayakan untuk dipercepat.
Antrean Heavy Maintenance Terkendala Rantai Pasok, Dua Boeing Baru Sudah Beroperasi
Direktur Teknik Garuda Indonesia, Rahmat Hanafi, menyampaikan bahwa dari 15 pesawat yang menunggu perawatan, satu unit berasal dari Garuda dan 14 lainnya milik anak usaha Citilink.
Seluruhnya menunggu giliran untuk heavy maintenance dan penggantian suku cadang yang terdampak oleh keterbatasan rantai pasok global.
Menurutnya, heavy maintenance sangat penting demi menjamin keselamatan dan kelaikan armada sebelum kembali beroperasi.
Sebagai bagian dari strategi optimalisasi armada, sejak akhir 2024 Garuda telah mendatangkan empat pesawat Boeing 737-800NG untuk memperkuat layanan, dua di antaranya mulai beroperasi pada kuartal II 2025.
Langkah tersebut dilakukan guna menjawab peningkatan permintaan pascapandemi dan mendukung pertumbuhan pariwisata nasional.
- Penulis :
- Balian Godfrey