Pantau - Garuda Indonesia menyiapkan sebanyak 13 pesawat berbadan lebar untuk melayani penerbangan haji tahun 2025.
Selain itu, satu pesawat cadangan turut disiapkan guna mengantisipasi kemungkinan keterlambatan penerbangan selama operasional ibadah haji.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani, menyebut bahwa kehadiran pesawat cadangan merupakan strategi pemulihan jadwal jika terjadi gangguan operasional.
Pada fase keberangkatan, pesawat cadangan akan disiagakan di Jakarta.
Sementara pada fase pemulangan, pesawat tersebut akan ditempatkan di Jeddah atau Madinah.
Angkut 90 Ribu Jemaah, Gunakan Boeing dan Airbus
Strategi penempatan pesawat cadangan ini diharapkan mempercepat proses penanganan jika terjadi penundaan penerbangan, baik dari Indonesia maupun dari Arab Saudi.
Pada musim haji 2025, Garuda Indonesia dijadwalkan mengangkut total 90.933 penumpang.
Jumlah tersebut terdiri atas 90.203 calon jemaah haji dan 730 petugas haji.
Layanan penerbangan haji dilakukan dalam 246 kelompok terbang (kloter) dari tujuh embarkasi, yaitu Banda Aceh, Medan, Jakarta, Solo, Balikpapan, Makassar, dan Lombok.
Fase keberangkatan dimulai pada 2–16 Mei 2025 untuk penerbangan tujuan Madinah dan 17–31 Mei 2025 untuk tujuan Jeddah.
Sementara itu, fase pemulangan berlangsung dari 11–25 Juni 2025 dari Jeddah atau Madinah, dan dari 26 Juni–10 Juli 2025 untuk penerbangan dari Madinah.
Jenis pesawat yang digunakan dalam penerbangan haji kali ini adalah Boeing B777-300ER, Airbus A330-900neo, dan Airbus A330-300.
Dari total 13 pesawat yang disiapkan, lima di antaranya merupakan pesawat sewaan.
- Penulis :
- Balian Godfrey
