billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Wacana Wisata Malam Parangtritis, Pemda DIY: Harus Berbasis Budaya Lokal, Bukan Duplikasi Bali

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Wacana Wisata Malam Parangtritis, Pemda DIY: Harus Berbasis Budaya Lokal, Bukan Duplikasi Bali
Foto: Pemda DIY tegaskan wisata malam Parangtritis harus berbasis budaya lokal, bukan meniru Bali.

Pantau - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyatakan bahwa rencana pengembangan wisata malam di Pantai Parangtritis tidak boleh serta-merta meniru konsep wisata malam di Bali.

Kepala Dinas Pariwisata DIY, Imam Pratanadi, menegaskan bahwa keunikan lokal Yogyakarta harus menjadi fondasi utama dalam merancang konsep wisata malam yang otentik dan relevan dengan karakter masyarakat setempat.

“Bali bisa jadi referensi, tapi Parangtritis harus punya pendekatan sendiri yang berbasis budaya lokal,” ujarnya.

Potensi Ekonomi dan Kunjungan, Tapi Belum Waktunya Promosi

Wacana wisata malam ini sebelumnya sempat masuk dalam rancangan pengembangan kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN), namun hingga kini belum ada perencanaan konkret dari Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul sebagai pengelola wilayah.

Imam menyatakan belum saatnya promosi wisata malam dilakukan karena belum tersedia atraksi yang mendukung, dan hal tersebut bisa menimbulkan ekspektasi yang tidak terpenuhi di kalangan wisatawan.

Di sisi lain, muncul tren baru dari wisatawan yang datang pagi-pagi ke Parangtritis untuk menikmati matahari terbit.

Pola kunjungan semacam ini dinilai bisa menjadi peluang untuk mengembangkan konsep wisata malam hingga pagi hari secara bertahap.

Imam juga menambahkan bahwa penggabungan atraksi malam dan suasana pagi memiliki potensi besar untuk meningkatkan ekonomi lokal dan memperpanjang lama tinggal wisatawan di kawasan Parangtritis.

Penulis :
Balian Godfrey