Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Animator Indonesia Diakui Punya Peran Strategis dalam Penguatan Produk dan Identitas Nasional

Oleh Gian Barani
SHARE   :

Animator Indonesia Diakui Punya Peran Strategis dalam Penguatan Produk dan Identitas Nasional
Foto: Kemenperin Dorong Kolaborasi Industri dan IP Lokal, Animasi Jadi Motor Baru Ekonomi Nasional(Sumber: ANTARA/HO-Kemenperin)

Pantau - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong pelaku industri animasi di Indonesia untuk menjadi mitra strategis dalam pertumbuhan ekonomi nasional melalui pemanfaatan kekayaan intelektual (IP).

Animator dinilai mampu memberikan nilai tambah terhadap produk melalui pengembangan IP yang dapat memperkuat daya saing nasional.

Direktur Jenderal ILMATE, Setia Diarta, menyatakan komitmen Kemenperin untuk mendukung ekosistem industri animasi nasional melalui penguatan kolaborasi lintas sektor.

Pemerintah mendorong sinergi antara pelaku IP lokal dengan sektor industri lain seperti makanan dan minuman, transportasi, teknologi, ritel, dan produk konsumen.

Kolaborasi ini meliputi co-branding produk, kampanye karakter animasi, konten digital interaktif, merchandise, dan program edutainment.

Industri Animasi Perlu Dukungan Platform, SDM, dan Peta Jalan Nasional

Komitmen Kemenperin diwujudkan melalui pelatihan teknis animasi 2D dan 3D oleh BDI Denpasar serta partisipasi aktif di berbagai ajang seperti BEAST.

Networking Forum Industri berbasis IP juga diselenggarakan untuk memperkuat jejaring antar pelaku industri kreatif dan sektor lainnya.

Tantangan utama yang masih dihadapi industri animasi Indonesia meliputi minimnya pendanaan formal, kurangnya platform distribusi nasional, serta terbatasnya pelatihan teknis di luar pusat-pusat industri.

Saat ini terdapat lebih dari 150 studio animasi tersebar di 23 kota, dengan konsentrasi terbanyak di Pulau Jawa.

Menurut AINAKI, sebelum pandemi nilai produksi animasi Indonesia berada di kisaran Rp600–800 miliar per tahun.

Film animasi lokal “Jumbo” disebut sebagai contoh keberhasilan pengelolaan IP lokal dengan capaian 8 juta penonton dan menjadi film animasi terlaris di Asia Tenggara.

Kemenperin juga menggelar bedah film “Jumbo” pada 8 Mei 2025 sebagai bentuk dukungan nyata terhadap animasi nasional.

Direktur Industri Elektronika dan Telematika, Ronggolawe Sahuri, menyatakan bahwa penguatan ekosistem IP dilakukan melalui sinergi lintas program dan pemangku kepentingan.

Ia juga menekankan pentingnya penyusunan peta jalan industri animasi nasional yang berfokus pada pengembangan SDM, pembukaan akses pasar, dan peningkatan kolaborasi lintas sektor.

Penulis :
Gian Barani