Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Utusan Khusus AS: Israel Tak Siap Hentikan Agresi Gaza, Perlu Segera Capai Kesepakatan Sandera

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Utusan Khusus AS: Israel Tak Siap Hentikan Agresi Gaza, Perlu Segera Capai Kesepakatan Sandera
Foto: Utusan AS kritik keras Israel, sebut tak ada niat akhiri perang Gaza dan desak gencatan senjata(Sumber: ANTARA/Anadolu/py)

Pantau - Steve Witkoff, utusan khusus Presiden AS Donald Trump untuk Timur Tengah, menyatakan bahwa Israel belum menunjukkan niat untuk menghentikan agresi militer di Jalur Gaza dan menyarankan agar gencatan senjata segera dicapai demi pertukaran sandera.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam pertemuan dengan keluarga sandera Israel pada Ahad, di mana Witkoff mengatakan, "Kami mau mengantar pulang para sandera, tapi Israel tampak belum siap menghentikan perang."

Ia juga mengecam keputusan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang terus memperpanjang serangan ke Gaza, menyebut langkah tersebut tidak lagi membawa kemajuan berarti.

Tegangan AS-Israel Meningkat, ICC Terbitkan Surat Penangkapan Netanyahu

Witkoff menilai masih ada peluang bagi Israel dan para mediator untuk mencapai kesepakatan pertukaran sandera, termasuk rencana pembebasan Alexander Idan, tentara Israel-Amerika, yang tengah dinegosiasikan oleh Hamas dan pihak AS.

Presiden Trump sendiri dijadwalkan melakukan kunjungan ke Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab pada 13–16 Mei 2025, tanpa memasukkan Israel dalam agendanya, di tengah laporan ketegangan diplomatik antara Washington dan Tel Aviv.

Media AS dan Israel melaporkan bahwa pemerintahan Trump mulai menyusun kebijakan Timur Tengah secara independen tanpa masukan dari Israel.

Sementara itu, Israel mencatat masih ada 59 sandera yang tersisa di Gaza, 21 di antaranya diyakini masih hidup, sementara lebih dari 9.000 warga Palestina ditahan oleh Israel, termasuk laporan penyiksaan dan pengabaian medis.

Blokade bantuan kemanusiaan ke Gaza sejak 2 Maret menyebabkan 2,4 juta warga terancam kelaparan, dan agresi Israel sejak Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 52.800 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak.

Mahkamah Pidana Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan, sementara Israel juga menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ).

Penulis :
Balian Godfrey