
Pantau - Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto mendorong Pemerintah Provinsi Bali dan masyarakatnya untuk lebih maksimal dalam mengelola sampah secara menyeluruh dari hulu ke hilir dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk sektor swasta.
Ia menilai Bali memiliki potensi besar untuk sukses dalam pengelolaan sampah karena budaya masyarakat yang kuat serta perkembangan industri hotel, restoran, dan kafe (horeka) yang pesat.
Pengelolaan sampah di tingkat hulu, menurut Bima, menjadi tantangan utama dan tidak bisa diselesaikan hanya dengan teknologi canggih, melainkan butuh kesadaran kolektif dan sistem koordinasi yang kuat di tingkat camat, lurah, kepala desa, hingga banjar.
Didorong Jadi Daerah Percontohan Nasional, Bali Diperkuat Kebijakan dan Model Bisnis
Wamendagri menegaskan perlunya sistem pengelolaan sampah yang didukung oleh kebijakan, anggaran, dan kolaborasi lintas sektor, yang akan dirumuskan bersama Satgas Pengelolaan Sampah.
Bima juga menyampaikan bahwa Bali membutuhkan penanganan ekstra karena tingginya volume sampah dari sektor horeka, namun sudah memiliki beberapa model bisnis pengelolaan sampah yang bisa dikembangkan lebih lanjut.
Ia berharap Bali dapat menjadi daerah percontohan dalam pengelolaan sampah berbasis konsep waste-to-energy, dengan penekanan penting pada pemilahan sampah di hulu dan kepastian tersedianya offtaker di hilir.
Pemerintah pusat, tambahnya, akan mendorong kota-kota besar di Indonesia untuk menyiapkan lahan bagi pembangunan incinerator dan memastikan ekosistem pengelolaan sampah berjalan secara optimal.
- Penulis :
- Gian Barani