Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Pemerintah Percepat Hilirisasi Petrokimia Lewat Pendidikan Vokasi dan Pembangunan Kilang

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Pemerintah Percepat Hilirisasi Petrokimia Lewat Pendidikan Vokasi dan Pembangunan Kilang
Foto: Pengolahan industri petrokimia (sumber: Kemenperin)

Pantau - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menegaskan komitmennya untuk memacu pembangunan industri petrokimia nasional melalui penyediaan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten, serta memperkuat sektor hulu lewat pembangunan kilang minyak.

Industri petrokimia memegang peran vital karena produknya digunakan di berbagai sektor manufaktur seperti plastik, tekstil, karet sintetis, kosmetik, bahan pembersih, hingga farmasi.

"Petrokimia itu merupakan mother of industry. Artinya, industri petrokimia sebagai pilar utama dalam pengembangan berbagai industri turunan di Indonesia. Dengan membangun industri petrokimia, akan ikut memperkuat dan memperdalam struktur manufaktur di Indonesia sehingga bisa lebih berdaya saing,” ungkap pernyataan resmi Kemenperin.

Salah satu strategi yang diambil Kemenperin adalah mendukung pembangunan kilang minyak (refinery) untuk mengoptimalkan produksi nafta sebagai bahan baku utama petrokimia.

“Pembangunan refinery ini selain untuk mewujudkan visi pemerintah dalam upaya mempercepat program hilirisasi, juga menjadi game changer dalam mendorong pertumbuhan industri petrokimia di Indonesia,” lanjut pernyataan tersebut.

Pembangunan kilang ini tidak hanya memperkuat sektor hulu, tetapi juga mendukung kebijakan substitusi impor, meningkatkan nilai tambah, menarik investasi, dan menciptakan lapangan kerja baru.

Kerja Sama Pendidikan Vokasi dan Dunia Industri

Untuk menopang pengembangan industri petrokimia, Kemenperin melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) terus menyiapkan SDM yang kompeten dan siap kerja.

Salah satu unit pendidikan vokasi di bawah Kemenperin, Politeknik Industri Petrokimia Banten, menjadi ujung tombak penyediaan tenaga ahli di sektor ini.

Pada Mei ini, Politeknik tersebut menjalin kerja sama strategis dengan Chandra Asri Group untuk peningkatan kompetensi SDM industri melalui berbagai program kolaboratif.

“Kami terus memupuk kerja sama-kerja sama baru antara unit pendidikan vokasi Kemenperin dengan berbagai mitra, khususnya sektor swasta dan mitra luar negeri untuk meningkatkan kompetensi serta daya saing SDM industri nasional,” kata perwakilan Kemenperin.

Ruang lingkup kerja sama ini mencakup penyusunan kurikulum pembelajaran, penyediaan alat praktikum, program magang, hingga kehadiran praktisi industri sebagai tenaga pengajar.

“Kolaborasi ini dilaksanakan guna menciptakan SDM terampil di sektor petrokimia agar dapat memenuhi kebutuhan tenaga industri petrokimia yang sesuai perkembangan saat ini,” tegas pihak Kemenperin.

Direktur Legal, External Affairs and Circular Economy Chandra Asri Group, Edi Rivai, menyatakan dukungan penuh terhadap pendidikan vokasi berbasis industri.

“Melalui kerja sama strategis dengan Politeknik Industri Petrokimia Banten, kami berharap dapat berkontribusi langsung terhadap penyediaan tenaga kerja yang terampil dan nantinya dapat mendorong pertumbuhan industri, terutama sektor petrokimia,” ujar Edi Rivai.

Direktur Politeknik Industri Petrokimia Banten, Supardi, menambahkan bahwa pendekatan pembelajaran mereka mengedepankan praktik sesuai kebutuhan nyata industri.

“Dukungan dari mitra industri seperti Chandra Asri Group ini berperan penting dalam membentuk kurikulum berbasis industri, meningkatkan praktisi mengajar, memfasilitasi magang mahasiswa, serta menyediakan peralatan laboratorium yang mumpuni sebagai implementasi nyata konsep link and match antara pendidikan vokasi dan sektor petrokimia,” pungkas Supardi.

Penulis :
Arian Mesa