
Pantau - Kementerian PPN/Bappenas Republik Indonesia menetapkan Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, sebagai salah satu lokus program Percepatan Penurunan Stunting (PPS) karena dinilai berhasil menurunkan angka stunting secara signifikan.
Sebagai tindak lanjut, Bappenas melakukan kunjungan lapangan Pre-Implementation Support Mission ke Desa Bincau dan Martapura Timur pada 14–16 Mei 2025.
Kunjungan ini bertujuan mengidentifikasi pelaksanaan program, hambatan yang dihadapi, serta menilai efektivitas dukungan mitra, tata kelola, dan koordinasi lintas sektor.
Akses Makanan dan Pola Asuh Jadi Tantangan, Banjar Dinilai Sukses Karena Kolaborasi
Plt Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setprov Kalsel, Muhammad Farhanie, menegaskan pentingnya aksi nyata untuk mempercepat penurunan angka stunting.
Ia menyebut sejumlah kendala yang masih dihadapi, seperti terbatasnya akses makanan berprotein, pola asuh anak yang keliru, pernikahan usia anak, serta kondisi sanitasi yang belum memadai.
Farhanie menekankan perlunya evaluasi dan penguatan koordinasi lintas sektor agar penanganan stunting lebih efektif.
Sementara itu, Asisten II Pemkab Banjar, Ikhwansyah, menyatakan bahwa keberhasilan Kabupaten Banjar dalam menurunkan angka stunting merupakan hasil kerja sama berbagai pihak.
Kegiatan ini juga diikuti oleh perwakilan Bank Dunia serta Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dari sejumlah kementerian dan lembaga pusat.
- Penulis :
- Balian Godfrey