Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Banggar DPR Harap Indonesia Satukan Negara OKI Lewat Konferensi PUIC, Serukan Peran Strategis dalam Perdamaian Global

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Banggar DPR Harap Indonesia Satukan Negara OKI Lewat Konferensi PUIC, Serukan Peran Strategis dalam Perdamaian Global
Foto: Ketua Banggar DPR dorong Indonesia manfaatkan Konferensi PUIC untuk satukan negara OKI, serukan peran aktif dalam perdamaian dunia(Sumber: ANTARA/HO-Banggar DPR RI).

Pantau - Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah menyampaikan harapannya agar Indonesia mampu mendorong persatuan di antara negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) melalui Konferensi Ke-19 Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) yang digelar di Jakarta.

Dalam pidatonya, Said menyoroti sejumlah tantangan global yang tengah dihadapi umat manusia, seperti perang tarif, perubahan iklim, kemiskinan, kesenjangan sosial, hingga ketegangan geopolitik yang terus meningkat.

Ia berharap rekomendasi yang dihasilkan dari konferensi PUIC mampu merepresentasikan ajaran Islam sebagai rahmat bagi semesta (rahmatan lil alamin) dalam menghadapi isu-isu global tersebut.

Seruan Hentikan Agresi Israel dan Dorongan Perdamaian dari Negara OKI

Said Abdullah juga menekankan pentingnya peran aktif OKI dalam menghentikan agresi militer Israel terhadap Palestina, serta membuka akses bantuan kemanusiaan yang selama ini dihambat oleh blokade.

Ia menyayangkan keterlibatan sesama negara Muslim dalam konflik berkepanjangan, seperti antara Pakistan dan India, dan menyerukan agar negara-negara OKI tampil sebagai pelopor perdamaian dunia serta pembentuk tatanan global yang lebih adil.

Menurutnya, Indonesia sebagai negara Muslim terbesar memiliki tanggung jawab moral dan historis untuk menjadi panutan dalam memadukan nilai-nilai sakral Islam dengan prinsip-prinsip demokrasi dalam kehidupan berbangsa.

Indonesia Dinilai Berhasil Satukan Islam dan Demokrasi, PUIC Harus Jadi Forum Konsolidasi Umat

Said menyoroti keberhasilan Indonesia dalam memberikan ruang partisipasi yang luas bagi perempuan dalam politik, termasuk posisi Ketua DPR RI saat ini, sebagai bukti kemajuan demokrasi yang masih jarang dijumpai di banyak negara Muslim.

Ia menyebut bahwa di bawah kepemimpinan perempuan, DPR RI berhasil menjadi parlemen yang disegani secara global.

Lebih jauh, ia menilai bahwa PUIC harus menjadi ruang konsolidasi strategis bagi negara-negara Muslim untuk menyuarakan perdamaian secara lebih solid, konsisten, dan terkoordinasi.

Konferensi PUIC ke-19 ini bertepatan dengan peringatan 25 tahun berdirinya organisasi, dan dihadiri oleh sekitar 450 delegasi dari 38 negara anggota OKI serta 10 negara pengamat.

Said menegaskan bahwa momen ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk mendorong terciptanya resolusi damai yang selama ini sulit tercapai, terutama di wilayah Timur Tengah yang terus dilanda konflik.

Penulis :
Balian Godfrey