Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Analis Prediksi Rupiah Melemah Imbas Penguatan Dolar AS, Didorong Kesepakatan Dagang Amerika-China

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Analis Prediksi Rupiah Melemah Imbas Penguatan Dolar AS, Didorong Kesepakatan Dagang Amerika-China
Foto: Rupiah diperkirakan melemah akibat penguatan dolar AS pasca kesepakatan tarif AS-China, meski sempat menguat tipis di pembukaan perdagangan.(Sumber: ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/Spt.)

Pantau - Presiden Direktur PT Doo Financial Futures, Ariston Tjendra, memprediksi bahwa nilai tukar rupiah akan cenderung melemah dalam waktu dekat akibat efek dari kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang memperkuat posisi dolar AS di pasar global.

Negosiasi antara AS dan China yang berhasil menurunkan tarif barang impor dari China telah menurunkan harga konsumsi di pasar AS.

Kondisi ini mendukung pemulihan ekonomi Amerika dan mendorong penguatan dolar AS.

Sebelumnya, dolar sempat melemah pada Rabu (14/5) karena kekhawatiran pasar terhadap potensi dampak negatif dari kenaikan tarif barang China terhadap daya beli masyarakat AS.

Namun setelah tarif berhasil ditekan, sentimen pasar berbalik, dan dolar AS kembali menunjukkan penguatan.

Tekanan Eksternal dan Domestik Bayangi Rupiah

Menurut Ariston, indeks dolar AS pada Kamis pagi masih menunjukkan tren menguat, yang secara umum menyebabkan pelemahan nilai tukar mata uang di kawasan Asia, termasuk rupiah.

Dari dalam negeri, pelaku pasar mencermati tekanan tambahan yang berasal dari angka pemutusan hubungan kerja (PHK) yang tinggi pada kuartal pertama 2025, sebagai tanda adanya pelambatan ekonomi.

Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia untuk kuartal I-2025 pun dinilai masih sulit menembus pertumbuhan 5 persen, menunjukkan lemahnya daya beli masyarakat dan konsumsi domestik.

Dalam situasi ini, Ariston memperkirakan rupiah berpotensi bergerak melemah terhadap dolar AS menuju kisaran Rp16.680, dengan support teknikal di sekitar Rp16.500.

Namun, pada pembukaan perdagangan Kamis pagi di Jakarta, rupiah justru mencatatkan penguatan tipis sebesar 1 poin atau 0,01 persen ke posisi Rp16.561 per dolar AS, dari sebelumnya Rp16.562.

Meski begitu, potensi pelemahan tetap membayangi pergerakan rupiah dalam beberapa hari ke depan seiring dinamika global dan tekanan ekonomi domestik.

Penulis :
Balian Godfrey

Terpopuler