Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Stasiun Bekasi Jadi Pusat Integrasi Transportasi, Pengguna Kereta Jarak Jauh Naik 35 Persen

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Stasiun Bekasi Jadi Pusat Integrasi Transportasi, Pengguna Kereta Jarak Jauh Naik 35 Persen
Foto: Stasiun Bekasi kini menjadi simpul strategis perkeretaapian nasional dengan lonjakan pengguna dan fasilitas modern yang mendukung mobilitas urban dan antarkota.(Sumber: ANTARA/HO-Humas KAI)

Pantau - PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyatakan bahwa Stasiun Bekasi kini menjadi simpul integrasi strategis yang mendukung modernisasi sistem perkeretaapian nasional, terutama sebagai penghubung utama di wilayah timur Jakarta.

Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, mengatakan Stasiun Bekasi berperan penting sebagai simpul transportasi yang melayani dua segmen pengguna, yaitu pelanggan harian Commuter Line dan penumpang Kereta Api Jarak Jauh (KA JJ).

"Fungsi ganda inilah yang menjadikan Stasiun Bekasi bukan sekadar stasiun perlintasan, tetapi mode utama dalam sistem mobilitas urban dan antarkota," ujar Anne.

Lonjakan Penumpang dan Modernisasi Fasilitas

Jumlah penumpang Commuter Line yang berangkat dari Stasiun Bekasi meningkat dari 9.426.792 pada 2023 menjadi 10.890.061 pada 2024 atau naik sebesar 15,5 persen.

Namun, jumlah penumpang tiba mengalami penurunan sebesar 9,3 persen dibanding tahun sebelumnya.

Selama Januari hingga April 2025, tercatat 3.575.241 penumpang berangkat dan 3.391.138 penumpang tiba menggunakan Commuter Line dari stasiun ini.

Di sisi lain, pengguna Kereta Api Jarak Jauh (KA JJ) meningkat tajam dari 855.538 orang pada 2023 menjadi 1.155.880 orang pada 2024, naik sebesar 35,1 persen.

Dalam empat bulan pertama 2025 saja, Stasiun Bekasi telah melayani 423.604 penumpang KA JJ atau 36,6 persen dari total tahun 2024.

Stasiun ini menjadi pilihan utama warga dari Bekasi, Tambun, Cibitung, hingga Cikarang, yang sebelumnya bergantung pada Stasiun Pasar Senen dan Gambir di Jakarta.

Fasilitas baru seluas 3.600 meter persegi telah disediakan, termasuk ruang tunggu ber-AC, fasilitas disabilitas, lift, eskalator, mushala, vending machine tiket, serta digital signage modern.

Penataan peron dan jalur diatur agar pelayanan Commuter Line dan KA JJ tidak saling tumpang tindih.

Integrasi Moda dan Proyek Nasional Double Track

Stasiun Bekasi juga terintegrasi dengan berbagai moda transportasi seperti Trans Patriot, angkot, ojek daring, dan terminal bus kota.

Stasiun ini merupakan bagian dari proyek strategis nasional Double-Double Track Manggarai–Cikarang, yang memisahkan jalur Commuter Line dan KA JJ demi meningkatkan kapasitas, keandalan waktu tempuh, serta kenyamanan layanan.

Revitalisasi Stasiun Bekasi adalah bagian dari rencana jangka panjang KAI bersama Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) dan Pemerintah Kota Bekasi.

Pada Januari–April 2025, lintas Cikarang Line tercatat telah melayani 26.534.509 pengguna Commuter Line.

Koridor Bekasi–Cikarang menjadi jalur utama mobilitas masyarakat menuju pusat Jakarta, memperkuat pengembangan layanan transportasi publik berbasis rel yang adaptif dan berkelanjutan.

Penulis :
Balian Godfrey