HOME  ⁄  Nasional

Gubernur NTT Serukan Penanganan Serius dan Kolaboratif untuk Cegah Rabies

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Gubernur NTT Serukan Penanganan Serius dan Kolaboratif untuk Cegah Rabies
Foto: NTT catat 26 kematian akibat rabies pada 2024, Gubernur Melki ajak semua pihak tangani kasus secara kolaboratif dan serius.(Sumber: ANTARA/HH-Humas Pemprov NTT)

Pantau - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Melki Laka Lena, mengajak seluruh pihak di wilayahnya untuk bersatu dan berkolaborasi dalam mengendalikan penyebaran rabies yang masih menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat di provinsi tersebut.

Melki menekankan bahwa penanganan rabies membutuhkan langkah yang cepat, serius, tepat, dan kolaboratif, termasuk pengaturan lalu lintas hewan antarwilayah guna mencegah penyebaran lebih luas.

Kontrol Ketat Hewan Pembawa Rabies dan Vaksinasi Massal

Salah satu langkah preventif utama yang disoroti adalah pengendalian pergerakan hewan pembawa rabies, terutama anjing, melalui pengikatan atau pengandangan untuk mencegah mereka berkeliaran bebas.

Melki juga mendorong pelaksanaan vaksinasi rabies sebagai strategi penting dan efektif yang bisa dilakukan melalui kolaborasi dengan pihak swasta atau LSM yang bergerak di bidang kesehatan hewan dan zoonosis.

Ia membandingkan strategi penanganan rabies dengan pendekatan saat pandemi Covid-19, yakni melalui pembatasan mobilisasi dan vaksinasi massal.

Pentingnya Kesadaran Publik dan Reputasi Pariwisata

Gubernur Melki menyoroti rendahnya kesadaran sebagian masyarakat terhadap bahaya rabies, yang kerap dianggap remeh meski bisa berujung fatal jika tidak ditangani segera.

Ia menekankan bahwa peningkatan pemahaman, pengetahuan, dan partisipasi publik sangat penting untuk menciptakan kesadaran kolektif dalam pengendalian rabies.

Melki juga menyatakan keinginannya agar NTT segera terbebas dari rabies, tidak hanya demi kesehatan masyarakat, tetapi juga untuk menjaga citra daerah sebagai destinasi wisata yang aman dan nyaman bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.

14.985 Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies di 2024

Data dari Dinas Kesehatan Provinsi NTT mencatat sebanyak 14.985 kasus gigitan hewan penular rabies (GHPR) terjadi sepanjang tahun 2024.

Kabupaten dengan jumlah kasus tertinggi antara lain Sikka, Flores Timur, Lembata, Ende, dan Ngada.

Tercatat pula 26 kematian akibat gigitan anjing rabies selama tahun 2024, sebagian besar disebabkan oleh keterlambatan atau tidak diberikannya vaksin anti rabies (VAR) setelah korban digigit.

Penulis :
Balian Godfrey