billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Semen Indonesia Resmi Masuk Indeks IDX ESG Leaders, Bukti Kepemimpinan di Sektor Keberlanjutan

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Semen Indonesia Resmi Masuk Indeks IDX ESG Leaders, Bukti Kepemimpinan di Sektor Keberlanjutan
Foto: Semen Indonesia masuk dalam daftar IDX ESG Leaders berkat komitmen kuat terhadap keberlanjutan dan inovasi hijau.(Sumber: ANTARA/HO-SIG)

Pantau - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) dengan kode emiten SMGR resmi ditetapkan sebagai konstituen Indeks IDX ESG Leaders untuk periode 2 Mei hingga 31 Oktober 2025 oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) bekerja sama dengan lembaga pemeringkat internasional Morningstar Sustainalytics.

Penunjukan ini dilakukan berdasarkan kinerja unggul SIG dalam aspek Environmental, Social, and Governance (ESG), ditambah likuiditas transaksi dan kinerja keuangan yang baik.

SIG menjadi satu-satunya perusahaan dari sektor bahan bangunan yang berhasil masuk ke dalam daftar 30 emiten dengan peringkat ESG terbaik tanpa kontroversi signifikan.

Pada tahun 2024, SIG mempertahankan posisi teratas sebagai perusahaan dengan ESG Risk Rating terbaik di sektor bahan bangunan se-Asia Tenggara, meraih skor 25,1 yang masuk dalam kategori Medium Risk dari Morningstar Sustainalytics.

Komitmen Hijau SIG: Dari Penurunan Emisi hingga Edukasi Lingkungan

SIG terus menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan melalui Sustainability Roadmap 2030 yang mengintegrasikan prinsip ESG dalam seluruh lini strategi bisnis.

Fokus perusahaan di bidang lingkungan meliputi pengurangan emisi karbon dioksida, pemanfaatan limbah industri sebagai bahan baku dan bahan bakar alternatif, serta penerapan teknologi seperti hydrogen injection dan efisiensi konsumsi energi termal spesifik (STEC).

SIG juga aktif mendorong penggunaan energi baru terbarukan melalui instalasi panel surya, pembangkit listrik tenaga air, serta teknologi Waste Heat Recovery Power Generation yang mengubah gas panas buang menjadi energi listrik.

Hingga kini, SIG mencatat penurunan intensitas emisi gas rumah kaca (GRK) cakupan 1 sebesar 19,5% dari baseline 2010 dan cakupan 2 sebesar 16,4% dari baseline 2019.

Tak hanya itu, SIG juga berhasil mentransformasikan lahan pascatambang di Tuban, Jawa Timur menjadi Ecopark Kambangsemi, destinasi wisata edukatif yang menggabungkan unsur pertanian, peternakan, dan perikanan.

Implementasi ESG yang konsisten dianggap sebagai tanggung jawab SIG dalam membangun masa depan yang lebih baik secara lingkungan, sosial, dan bisnis, sekaligus menjadikan perusahaan lebih adaptif terhadap perubahan industri.

Penulis :
Balian Godfrey