Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

IHSG Dibuka Menguat, Pasar Optimis di Tengah Negosiasi Dagang AS dan Antisipasi Data Ekonomi Global

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

IHSG Dibuka Menguat, Pasar Optimis di Tengah Negosiasi Dagang AS dan Antisipasi Data Ekonomi Global
Foto: IHSG diperkirakan menguat didorong sentimen negosiasi dagang AS, aksi beli asing, dan data global yang dicermati pelaku pasar.(Sumber: ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso/YU/aa)

Pantau - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Senin, 19 Mei 2025, diperkirakan bergerak menguat didorong optimisme pelaku pasar terhadap negosiasi perdagangan Amerika Serikat dengan mitra dagangnya.

IHSG dibuka naik 6,91 poin atau 0,10 persen ke level 7.113,44, sementara indeks LQ45 turut menguat tipis sebesar 0,11 poin atau 0,01 persen ke posisi 806,26.

Analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, menyebut secara teknikal mingguan IHSG masih berada dalam pola bullish continuation, didukung aksi beli berkelanjutan dari investor asing.

IHSG berpotensi menguji level resistance 7.250 selama pekan ini.

Sentimen Global: Negosiasi Dagang, Data PMI, dan Kebijakan Pajak AS

Dari mancanegara, fokus pasar tertuju pada proses negosiasi dagang antara Amerika Serikat dan mitra-mitra strategisnya, menyusul pernyataan Presiden AS Donald Trump yang akan mengirim surat kepada sejumlah negara terkait tarif.

Selain itu, pasar juga menantikan data Purchasing Manager’s Index (PMI) global.

Sektor manufaktur di Euro Area, Jerman, Prancis, dan Inggris diperkirakan masih terkontraksi meski sedikit membaik, sementara sektor jasa di kawasan Euro diprediksi menunjukkan pemulihan.

China dijadwalkan merilis data produksi industri dan penjualan ritel untuk April 2025 yang juga akan menjadi perhatian pasar Asia.

Dari dalam negeri, pelaku pasar akan mencermati hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang dijadwalkan pada 20–21 Mei 2025.

Bank Indonesia diperkirakan tetap mempertahankan suku bunga acuan (BI rate) di level 5,75 persen.

Wall Street dan Bursa Asia Beri Sinyal Campuran

Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat di Wall Street ditutup menguat pada Jumat, 16 Mei 2025, mencatat kenaikan lima hari berturut-turut dipicu adanya kesepakatan jeda tarif AS–China.

Namun, penguatan dibayangi oleh penurunan data sentimen konsumen dan ketidakpastian terkait kebijakan pajak AS setelah RUU pajak besar dari Presiden Trump gagal di Kongres akibat penolakan dari fraksi Republikan konservatif.

Secara mingguan:

  • S&P 500 naik 5,3 persen
  • Nasdaq naik 7,2 persen
  • Dow Jones naik 3,4 persen

Sebagian besar sektor di indeks S&P 500 mengalami penguatan, kecuali sektor energi yang turun 0,18 persen.

Dari Asia, pergerakan bursa cenderung bervariasi:

  • Indeks Nikkei turun 1,79 poin (0,0%) ke 37.753,69
  • Indeks Shanghai turun 13,36 poin (0,40%) ke 3.367,87
  • Indeks Kuala Lumpur turun 1,27 poin (0,08%) ke 1.571,55
  • Indeks Strait Times naik 5,93 poin (0,15%) ke 3.897,79
Penulis :
Balian Godfrey