Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

BPOM Gandeng IAI Bangun Sekolah Advokasi untuk Pengawasan Obat dan Makanan

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

BPOM Gandeng IAI Bangun Sekolah Advokasi untuk Pengawasan Obat dan Makanan
Foto: BPOM siapkan sekolah advokasi farmasi untuk perkuat pengawasan dan dukung kemandirian obat nasional.(Sumber: ANTARA/HO - YouTube Badan Pengawas Obat dan Makanan)

Pantau - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) berencana mendirikan sekolah advokasi atau sekolah tinggi yang khusus menangani isu pengawasan obat dan makanan di Indonesia.

Kepala BPOM, Taruna Ikrar, menyampaikan bahwa pembangunan sekolah ini akan dilakukan melalui kerja sama dengan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI).

Menurutnya, anggota IAI memiliki kompetensi dalam meracik dan menyiapkan obat, serta melaksanakan uji klinis, sehingga diharapkan dapat berperan sebagai narasumber dan dosen dalam sekolah tersebut.

Cetak Tenaga Ahli Pengawasan Obat, Jawab Tantangan Farmasi Nasional

Tujuan utama pembangunan sekolah ini adalah untuk memperkuat sistem pengawasan obat dan makanan, sekaligus mendukung upaya pencapaian kemandirian obat nasional.

Sekolah ini juga dirancang agar para tenaga ahli farmasi lebih memahami proses perizinan secara komprehensif.

BPOM menargetkan agar para lulusan sekolah ini dapat langsung bekerja di lembaga pengawasan, termasuk di BPOM, guna memperkuat pengawasan lapangan.

Taruna Ikrar menambahkan bahwa pendirian sekolah advokasi ini merupakan jawaban terhadap berbagai tantangan global di bidang farmasi, seperti munculnya penyakit-penyakit baru, perubahan iklim, pertumbuhan populasi, dan krisis internasional.

Sebagai bentuk penguatan ekosistem pengawasan, BPOM juga mengadakan kegiatan asistensi regulatori untuk meningkatkan pelayanan, kematangan sistem, dan kesiapan industri farmasi nasional.

Kolaborasi Strategis untuk Kemandirian Obat

Dalam mendukung tujuan ini, BPOM meluncurkan tiga program kolaborasi strategis bersama para pemangku kepentingan.

Tiga program tersebut meliputi Program Joint Audit Pemasok yang diinisiasi GP Farmasi Indonesia, Program Kolaborasi Gebrakan Akselerasi Perizinan Uji Klinik (Sigap Klinik), serta Program Pengembangan Kompetensi Apoteker yang digarap bersama IAI.

BPOM juga menjalin kerja sama dengan berbagai instalasi kefarmasian, termasuk rumah sakit TNI Angkatan Darat, Laut, dan Udara, untuk memperluas jaringan pengawasan dan dukungan teknis.

Penulis :
Balian Godfrey