
Pantau - Kasus infeksi Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV) kembali merebak di Arab Saudi menjelang puncak musim haji tahun ini, dengan sembilan kasus terkonfirmasi dalam kurun waktu 1 Maret hingga 21 April 2025.
Delapan dari sembilan kasus tersebut ditemukan di wilayah Riyadh, sementara satu kasus lainnya dilaporkan di Hail.
Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa dua dari sembilan pasien yang terinfeksi telah meninggal dunia.
Virus MERS-CoV diketahui menular melalui kontak langsung dengan hewan terinfeksi, khususnya unta, serta melalui percikan droplet dari manusia ke manusia.
Gejala awal penyakit ini meliputi demam, batuk, dan sesak napas, yang dalam kondisi tertentu dapat berkembang menjadi komplikasi pernapasan berat.
Imbauan DPR dan Protokol Kesehatan bagi Jemaah
Anggota Komisi VIII DPR RI Abdul Fikri Faqih mengimbau seluruh jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan dan menjaga kondisi kesehatan.
"Lakukan pemeriksaan kesehatan lengkap, lengkapi imunisasi yang diwajibkan, dan perbanyak istirahat serta konsumsi makanan bergizi. Bekali diri dengan pengetahuan dasar tentang protokol kesehatan di Saudi"
Ia juga mengingatkan agar jemaah yang telah berada di Arab Saudi untuk tetap disiplin dalam menjaga kebersihan dan menghindari kontak dengan orang yang sakit atau hewan ternak.
"Gunakan masker, khususnya di area keramaian seperti Masjidil Haram dan Nabawi, serta saat berada di bus atau area Mina dan Arafah. Hindari kontak langsung dengan orang yang tampak sakit dan juga hewan ternak, terutama unta. Pastikan asupan cairan cukup untuk mencegah dehidrasi. Jika merasa kurang sehat, segera laporkan kepada petugas kesehatan kloter atau sektor. Ingatlah bahwa menjaga kesehatan adalah bagian dari ikhtiar kita sebagai hamba Allah"
Sebagai langkah antisipasi, Kementerian Kesehatan memastikan Klinik Kesehatan Haji Indonesia di Makkah dan Madinah tetap siaga penuh selama musim haji.
Klinik tersebut bertugas memberikan layanan medis kepada jemaah yang mengalami gejala penyakit pernapasan serta menjadi garda terdepan dalam deteksi dan penanganan kasus MERS-CoV.
- Penulis :
- Arian Mesa