
Pantau - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) RI, Brian Yuliarto, menyampaikan visi strategis Indonesia dalam pengembangan Artificial Intelligence (AI) pada Pertemuan Menteri ke-2 Organisation of Islamic Cooperation (OIC-15) di Teheran, Iran, Senin (19/5/2025).
Dalam pernyataannya, Menteri Brian menekankan bahwa AI memiliki peran penting sebagai kunci transformasi sosial dan ekonomi inklusif bagi negara-negara anggota OKI.
AI tidak hanya dipandang sebagai teknologi masa depan, tetapi sebagai solusi nyata untuk menjawab tantangan pembangunan lintas sektor, mulai dari ketahanan pangan hingga hilirisasi sumber daya alam (SDA).
AI untuk Ketahanan Pangan, Layanan Kesehatan, dan Energi Terbarukan
Dalam sektor pangan, AI dimanfaatkan untuk menghadapi tantangan pertumbuhan populasi dan perubahan iklim.
Teknologi seperti pertanian presisi, drone monitoring, sensor pintar, dan analisis tanah memungkinkan peningkatan produktivitas, pengurangan kehilangan panen, serta penguatan sistem pangan tahan tekanan lingkungan.
Di sektor kesehatan, AI memperluas jangkauan layanan lewat telemedisin dan diagnostik pintar, menjawab keterbatasan infrastruktur dan tenaga kesehatan di wilayah terpencil secara lebih cepat dan akurat.
Pada sektor energi terbarukan, AI berperan dalam optimalisasi integrasi sumber energi seperti surya, panas bumi, dan angin ke dalam sistem grid cerdas (smart grid).
Sementara dalam hilirisasi SDA, AI digunakan untuk mengolah mineral dan bahan baku secara efisien dan ramah lingkungan, membuka peluang industri manufaktur nasional yang lebih kompetitif.
Indonesia Siap Jadi Mitra Strategis AI di Dunia Islam
Menteri Brian menyatakan komitmen Indonesia untuk berperan aktif dalam pengembangan ekosistem AI yang inovatif dan berkelanjutan di antara negara-negara OKI.
"Indonesia siap menjadi mitra strategis dalam mengembangkan ekosistem AI yang inovatif dan berkelanjutan di negara-negara OKI. Bersama-sama, kita dapat mengantarkan umat Islam pada era baru kemajuan teknologi yang inklusif dan berkeadilan", tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas negara dan sektor untuk memastikan AI dapat dimanfaatkan secara adil dan menyeluruh demi kesejahteraan umat Islam di seluruh dunia.
- Penulis :
- Balian Godfrey