
Pantau - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Bengkulu mencatat realisasi investasi triwulan I tahun 2025 sebesar Rp830 miliar, mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp1,3 triliun.
Fungsional Penanaman Modal Ahli Madya DPMPTSP Bengkulu, Irwan, menyampaikan bahwa target investasi Provinsi Bengkulu dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2025 adalah sebesar Rp7,5 triliun.
Beberapa sektor yang mendominasi investasi pada awal tahun ini antara lain pertambangan, listrik, gas dan air, tanaman pangan, perkebunan dan peternakan, transportasi, pergudangan, telekomunikasi, serta industri makanan.
Faktor Musiman dan Minim Laporan UKM Jadi Penyebab Penurunan, Pemkot Bengkulu Optimistis Kejar Target
Penurunan nilai investasi disebabkan oleh sejumlah faktor, di antaranya momen pelantikan kepala daerah, bulan Ramadhan, serta libur panjang perayaan Idul Fitri yang berdampak pada aktivitas usaha.
Selain itu, hanya sektor usaha besar yang rutin melaporkan kegiatan investasinya, sedangkan sektor usaha menengah dan kecil belum melaporkan secara aktif, sehingga turut memengaruhi akumulasi total investasi yang tercatat.
Untuk itu, DPMPTSP mendorong investor agar menambah modal di berbagai sektor serta meningkatkan kepatuhan pelaporan investasi pada triwulan II (April–Juni) 2025.
Pemerintah juga terus melakukan sosialisasi kepada pelaku usaha agar aktif menyampaikan laporan kegiatan penanaman modal mereka.
Sementara itu, Pemerintah Kota Bengkulu mendapat target investasi sebesar Rp2 triliun dari Pemerintah Provinsi Bengkulu untuk tahun 2025.
Target tersebut didasarkan pada sejumlah potensi tinggi, termasuk rencana pembangunan tiga hotel baru serta proyek revitalisasi Pelabuhan Indonesia (Pelindo) yang dimulai pada April 2025.
Pemkot optimistis target tersebut dapat tercapai mengingat dukungan potensi investasi yang tersedia.
Sebagai perbandingan, realisasi investasi di Kota Bengkulu selama tahun 2024 tercatat sebesar Rp1,04 triliun dari target Rp3,5 triliun.
- Penulis :
- Balian Godfrey