Pantau - PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat kinerja positif pada layanan KA Makassar–Parepare dengan jumlah 204.829 pelanggan sepanjang Januari hingga Agustus 2025, meningkat 11,95% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Tren Kenaikan Penumpang
Peningkatan jumlah pengguna menunjukkan minat masyarakat Sulawesi Selatan yang semakin tinggi terhadap moda transportasi kereta api, baik untuk kebutuhan harian maupun perjalanan wisata.
Volume tertinggi tercatat pada Mei 2025 dengan 36.545 pelanggan, disusul April 2025 dengan 34.289 pelanggan.
Jika dibandingkan dengan Mei 2023 yang mencapai 34.637 pelanggan, terlihat konsistensi preferensi masyarakat memilih kereta api terutama pada periode libur panjang.
Pada Agustus 2025, KA Makassar–Parepare melayani 22.934 pelanggan, naik 21,47% dibanding Agustus 2024 yang hanya mencapai 18.881 pelanggan.
KAI menyebut lonjakan ini dipicu oleh momentum liburan sekolah dan akhir pekan panjang.
Akses Wisata dan Dampak Ekonomi
KA Makassar–Parepare resmi beroperasi pada Oktober 2022 dan kini menjadi primadona transportasi di Sulawesi Selatan.
Layanan ini tidak hanya menghubungkan kota dan kabupaten, tetapi juga membuka akses ke berbagai destinasi wisata unggulan di sepanjang jalur kereta.
Di Makassar, wisatawan dapat mengunjungi Pantai Akkarena untuk menikmati panorama matahari terbenam.
Di Maros, jalur kereta mempermudah akses ke Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung, surga kupu-kupu dunia dengan bentang alam karst.
Di Barru, destinasi pantai seperti Pantai Ujung Batu dan Pantai Lalabata kini lebih mudah dijangkau.
Di Parepare, pengunjung dapat menikmati wisata sejarah dan budaya, termasuk kisah hidup Presiden ke-3 RI B. J. Habibie serta kuliner khas Bugis.
Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menegaskan manfaat ganda kehadiran KA Makassar–Parepare.
"Kereta api menghadirkan alternatif perjalanan yang nyaman, terjangkau, sekaligus mendukung pertumbuhan pariwisata. Dengan akses yang lebih mudah, masyarakat maupun wisatawan kini dapat mengeksplorasi potensi wisata Sulawesi Selatan dengan lebih leluasa," jelas Anne.
Ia menambahkan, tren pelanggan yang terus meningkat menjadi sinyal positif bagi pengembangan transportasi berbasis rel di wilayah tersebut.
"Wij kami berkomitmen untuk terus menghadirkan layanan prima agar kereta api semakin menjadi pilihan utama masyarakat di Sulawesi Selatan," tutup Anne.
- Penulis :
- Shila Glorya
