billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Dinsos Kalsel Antisipasi Karhutla dengan Rumah Aman dan Armada Siaga

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Dinsos Kalsel Antisipasi Karhutla dengan Rumah Aman dan Armada Siaga
Foto: Kalsel siapkan rumah aman dan posko karhutla hadapi puncak musim kemarau 2025(Sumber: ANTARA/Muhammad Fauzi Fadilah)

Pantau - Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan (Dinsos Kalsel) melakukan mitigasi menyeluruh terhadap potensi dan dampak musim kemarau, termasuk risiko kebakaran hutan dan lahan (karhutla), yang diperkirakan mencapai puncaknya pada Agustus hingga September 2025.

Rumah Aman Disiapkan, Posko Karhutla Aktif di Banjarbaru

"Dinsos Provinsi Kalsel telah mempersiapkan peralatan, personel, tenda evakuasi, hingga rumah aman (safe house)."

Langkah ini dilakukan sebagai antisipasi terhadap eksodus warga akibat bencana asap, sebagaimana pernah terjadi saat warga Kalimantan Tengah mengungsi ke Banjarmasin.

Rumah aman dilengkapi dengan fasilitas seperti tempat tidur, alat pendingin ruangan, makanan, dan area bermain anak-anak.

Tempat ini juga dapat digunakan sebagai transit sementara sebelum pasien dirujuk ke rumah sakit jika mengalami gangguan kesehatan.

Dinsos Kalsel juga meninjau Panti Perlindungan Rehabilitasi Sosial Anak dan Remaja (PPRSAR) Mulia Satria di depan Bandara Syamsudin Noor, Kota Banjarbaru, yang dijadikan sebagai posko utama karhutla.

"Posko ini digunakan untuk pusat koordinasi, termasuk briefing bagi para pilot pemadam udara, serta tempat rapat penanganan darurat."

Logistik dan armada pendukung yang telah disiapkan meliputi tiga unit mobil tangki berkapasitas 5.000 liter, empat mesin pemadam kebakaran, serta empat unit mobil double cabin yang siaga 24 jam.

“Personel Dinsos Kalsel sudah siap. Jika sewaktu-waktu kondisi darurat terjadi, mereka akan segera diberangkatkan.”

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Kalsel memprediksi puncak musim kemarau akan terjadi pada Agustus hingga September 2025.

Saat ini sebagian besar wilayah Kalimantan Selatan telah memasuki masa peralihan ke musim kemarau, namun masih tergolong kemarau basah karena hujan masih turun di beberapa wilayah.

Penulis :
Balian Godfrey