Pantau - Wakil Menteri Tenaga Kerja Immanuel Ebenezer menegaskan bahwa kampus semestinya menjadi simbol intelektual, bukan pasar mesum.
Pernyataan itu ia sampaikan dalam audiensi bersama Wakil Menteri PPPA Veronica Tan dan pihak Yayasan Pendidikan dan Pembina Universitas Pancasila (YPPUP), Selasa (20/5/2025).
"Kampus ini bukan pasar mesum, di pasar yang 'begitu begituan' pun saya yakin punya etika dan attitude," kata Immanuel yang akrab disapa Noel.
Noel menekankan pentingnya komitmen lembaga pendidikan untuk menyelesaikan kasus dugaan pelecehan seksual tersebut.
Ia menyatakan Universitas Pancasila bisa mengambil peran aktif sebagai pelapor jika serius ingin melawan predator seksual.
Noel juga berharap audiensi ini mampu menghasilkan solusi terbaik untuk korban, termasuk perlindungan dari intimidasi struktural.
"Jadi saya berharap di tempat ini kita bisa cari solusi terbaik, mau seperti apanya, mungkin kita bisa jadi jembatan yang baik, sudah kena pelecehan seksual korban, kemudian dia tereliminasi dari struktural dengan intimidasi artinya dobel kejadian," tegasnya.
Korban Mengaku Dimutasi dan Difitnah, Minta Perlindungan
Dalam kesempatan yang sama, korban berinisial RZ turut hadir dan menyampaikan keluhannya secara langsung.
RZ menyatakan pihak kampus terkesan tidak melindungi dirinya sebagai korban.
Ia mengaku dimutasi tanpa kejelasan pelanggaran dan bahkan tidak diizinkan hadir dalam acara resmi kampus yang dihadiri ETH, terlapor dalam kasus tersebut.
Selain itu, RZ mengungkapkan bahwa dirinya difitnah sebagai wanita tidak baik atau simpanan.
"Tolong saya itu bukan mengada-ada, saya dibilang wanita nggak bener, ani-ani (simpanan), apalagi? Saya itu biar benar keadaannya, bukan saya mengada-ada," ujarnya.
Sebelumnya, Immanuel Ebenezer sudah menyatakan komitmennya untuk mengawal kasus dugaan pelecehan ini dan melakukan upaya maksimal.
Pernyataan tersebut ia sampaikan saat ditemui di Polda Metro Jaya pada Rabu (7/5).
- Penulis :
- Balian Godfrey
