
Pantau - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menyatakan bahwa pembangunan hunian tetap (huntap) bagi para pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki akan segera dimulai, dengan lokasi yang telah disepakati berada di Nobo Leto, Kecamatan Ile Boleng, Kabupaten Flores Timur, NTT.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam rapat koordinasi penanganan darurat bencana yang digelar di Kupang, menyikapi status aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki yang sejak 18 Mei 2025 telah dinaikkan ke level IV atau Awas.
Seluruh masyarakat dalam radius 7 kilometer dari kawah gunung harus diungsikan untuk menghindari dampak letusan yang lebih besar.
Ribuan Pengungsi Terdata, Relokasi dan Bantuan Terus Berjalan
Saat ini terdapat 411 kepala keluarga (KK) atau 1.338 jiwa yang mengungsi di empat pos lapangan, yaitu:
- Konga: 192 KK (659 jiwa)
- Kobasoma: 40 KK (126 jiwa)
- Bokang: 130 KK (389 jiwa)
- Lewolaga: 49 KK (164 jiwa)
Selain itu, terdapat 754 KK atau 2.771 jiwa yang mengungsi secara mandiri di sejumlah kecamatan di Flores Timur.
Sebagai solusi sementara, dua unit hunian sementara (huntara) telah dibangun dengan total 450 unit rumah atau 90 kopel, tersebar di empat desa:
- Desa Dulipali: 114 unit
- Desa Nawokote: 101 unit
- Desa Klatanlo: 86 unit
- Desa Boru: 149 unit
Huntara tersebut telah dilengkapi dengan fasilitas dasar seperti sumur bor dan akses listrik.
Relokasi tahap ketiga telah dimulai, termasuk relokasi mandiri yang dilakukan oleh masyarakat secara swadaya.
Gubernur Nusa Tenggara Timur Emanuel Melkiades Laka Lena menyatakan dukungan penuh terhadap pembangunan hunian tetap bagi pengungsi serta memastikan bantuan logistik dan fasilitas terus disalurkan.
Proses pembangunan dilakukan secara kolaboratif antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten guna memastikan keselamatan dan pemulihan jangka panjang masyarakat terdampak.
- Penulis :
- Balian Godfrey