Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

BNPB: Pembangunan Rumah Rusak Berat Gempa Bengkulu Dimulai Hari Ini

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

BNPB: Pembangunan Rumah Rusak Berat Gempa Bengkulu Dimulai Hari Ini
Foto: BNPB mulai bangun rumah rusak berat akibat gempa Bengkulu, target rampung satu bulan(Sumber: ANTARA/HO-BNPB.)

Pantau - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan pembangunan rumah warga yang mengalami kerusakan berat akibat gempa magnitudo 6,3 di Kota Bengkulu dimulai pada Senin, 26 Mei 2025.

Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB Raditya Jati menyatakan bahwa langkah ini merupakan bagian dari percepatan pemulihan dampak bencana di wilayah terdampak.

Lokasi utama pembangunan berada di Perumahan Rafflesia Asri, Kelurahan Betungan, Kecamatan Selebar, Kota Bengkulu.

Target Satu Bulan, Gunakan Spesifikasi Rumah Tahan Gempa

Raditya menjelaskan bahwa pemerintah daerah telah menyatakan komitmennya untuk membangun kembali rumah warga terdampak, terutama yang mengalami kerusakan berat.

BNPB mencatat ada 7 rumah rusak berat yang menjadi prioritas pembangunan ulang, sementara 40 rumah rusak sedang dan ringan akan direhabilitasi secara bertahap.

Proses pembongkaran rumah rusak berat telah dilakukan pada Minggu, 25 Mei 2025, dengan melibatkan alat berat dan dukungan personel gabungan dari Brimob, Korem 041/Gamas, BPBD, Dinas PUPR, Basarnas, dan instansi terkait lainnya.

Proses berlangsung lancar dan tanpa penolakan dari warga, yang menyambut baik upaya pemerintah karena rumah mereka sudah tidak layak huni.

BNPB menargetkan pembangunan rumah selesai dalam waktu satu bulan.

Pendanaan pembangunan bersumber dari APBD, CSR, Baznas, serta bantuan dari para kepala daerah se-Provinsi Bengkulu.

BNPB juga merekomendasikan agar pembangunan dilakukan dengan spesifikasi Rumah Tahan Gempa (RTG) dan dikoordinasikan dengan Kementerian PUPR serta dinas teknis terkait untuk menjamin ketangguhan bangunan terhadap bencana.

Selain pembangunan fisik, BNPB turut memberikan dukungan berupa dana tunggu hunian, bantuan stimulan, logistik, dan peralatan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan pemerintah daerah agar tidak terjadi tumpang tindih dalam pelaksanaannya.

Penulis :
Balian Godfrey