
Pantau - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merekomendasikan pembangunan kembali rumah warga terdampak gempa magnitudo 6,3 di Bengkulu menggunakan spesifikasi Rumah Tahan Gempa (RTG) demi meningkatkan ketahanan permukiman terhadap bencana serupa di masa depan.
BNPB akan berkoordinasi dengan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) serta Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Bengkulu untuk memastikan pembangunan rumah secara insitu mengikuti standar RTG.
Respons Cepat dan Gotong Royong Jadi Kunci Pemulihan
Selain mendampingi pembangunan hunian baru, BNPB juga memberikan dukungan berupa dana tunggu hunian, bantuan stimulan, logistik, serta peralatan bagi warga terdampak.
Deputi 1 BNPB Raditya Jati menyatakan bahwa seluruh upaya penanganan bencana dilakukan dengan mempertimbangkan kapasitas pemerintah daerah guna menghindari tumpang tindih bantuan.
Raditya juga mengapresiasi cepatnya respons pemerintah daerah serta semangat gotong royong yang ditunjukkan masyarakat dalam menghadapi bencana.
Kebutuhan dasar seperti makanan, tenda darurat, layanan kesehatan, trauma healing untuk anak-anak, dan logistik lainnya telah diterima oleh warga sejak tahap awal tanggap darurat.
Pada Minggu, 25 Mei 2025, proses pembersihan puing dan pembongkaran rumah rusak dilakukan menggunakan alat berat di Perumahan Rafflesia Asri, Kota Bengkulu.
Tujuh rumah rusak berat akan dibangun kembali sesuai standar RTG, sementara 40 rumah rusak sedang dan ringan akan direhabilitasi secara bertahap.
Selama proses demolisi, warga tidak menunjukkan penolakan. Sebaliknya, mereka justru antusias karena rumah yang sudah tak layak huni segera dibangun kembali.
Antusiasme tersebut turut mempercepat proses pemulihan sehingga warga dapat segera menempati hunian yang lebih aman dan layak.
- Penulis :
- Balian Godfrey