Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Kanwil Kemenkumham Jatim dan PWNU Perkuat Sinergi untuk Sosialisasi Nilai HAM

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Kanwil Kemenkumham Jatim dan PWNU Perkuat Sinergi untuk Sosialisasi Nilai HAM
Foto: Kolaborasi antara Kanwil Kemenkumham Jatim, PWNU, dan FKPT diperkuat untuk membangun kesadaran hukum, HAM, serta menangkal radikalisme melalui pendekatan keagamaan dan budaya lokal.(Sumber: ANTARA/HO-Kanwil HAM Jatim)

Pantau - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Timur, Toar R.E. Mangaribi, menjalin kerja sama strategis dengan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur untuk memperkuat dakwah dan edukasi nilai-nilai hak asasi manusia (HAM) di tengah masyarakat.

Kunjungan tersebut bertujuan memperkenalkan peran Kanwil HAM Jatim serta menjajaki kerja sama lanjutan dengan PWNU, yang merupakan organisasi keagamaan terbesar di Indonesia.

Dalam pertemuan itu, Toar menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah dan organisasi masyarakat sipil dalam membangun kesadaran hukum dan HAM.

Ia berharap kolaborasi ini dapat menjadi jembatan dalam menyosialisasikan nilai-nilai HAM kepada berbagai lapisan masyarakat, termasuk komunitas dan pelaku usaha.

Rencana penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Kanwil HAM Jatim dan PWNU Jatim akan dilakukan dalam waktu dekat, dengan fokus pada penyuluhan hukum, penguatan kesadaran HAM, serta pembinaan berbasis nilai keagamaan dan kearifan lokal.

PWNU dan FKPT Jatim Jalin Kerja Sama Tangkal Radikalisme dan Sebar Dakwah Moderat

Ketua PWNU Jawa Timur, KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin, menyambut baik kerja sama tersebut dan menyatakan dukungan terhadap upaya membangun masyarakat yang sadar hukum dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan melalui pendekatan agama dan budaya.

Ia menyebut silaturahmi ini sebagai fondasi kolaborasi berkelanjutan demi menciptakan masyarakat yang berkeadilan dan menghormati HAM.

Selain dari Kanwil HAM, PWNU Jatim juga menerima kunjungan dari Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jatim yang bertujuan memperkuat sinergi dalam menghadapi ancaman radikalisme dan menjaga ketahanan ideologi masyarakat.

Gus Kikin menegaskan pentingnya koordinasi lintas lembaga, mengingat kepadatan penduduk Jawa Timur menjadikan wilayah ini sebagai prioritas dalam upaya pencegahan radikalisme.

PWNU Jatim memiliki jaringan strategis meliputi 45 PCNU, 652 MWCNU, dan lebih dari 8.500 ranting desa yang dapat dimanfaatkan sebagai mitra penting FKPT.

PWNU juga membuka peluang kerja sama konkret dengan FKPT, termasuk pemanfaatan sistem informasi akar rumput seperti call center untuk deteksi dini persoalan sosial.

Ketua FKPT Jatim, Prof. Dr. Husniyatus Salamah Zainiyati, menjelaskan bahwa FKPT merupakan perpanjangan tangan dari BNPT yang bertugas membangun kesadaran publik terhadap bahaya radikalisme.

FKPT ingin bersinergi dengan PWNU untuk mengembangkan narasi dakwah moderat dan toleran, khususnya di media sosial sebagai ruang utama penyebaran pesan keagamaan saat ini.

Ia juga menekankan pentingnya edukasi toleransi sejak dini di lingkungan pendidikan dan pesantren, mengingat radikalisme kerap berakar dari intoleransi dan masih ditemukannya praktik bullying di lingkungan pesantren.

Penulis :
Balian Godfrey