
Pantau - Pemerintah Kabupaten Sleman meluncurkan berbagai inovasi penanggulangan stunting yang diterapkan mulai dari tingkat kabupaten hingga kalurahan, sebagai bagian dari aksi nyata menurunkan prevalensi stunting di wilayahnya.
Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, menyampaikan bahwa Pemkab Sleman telah melakukan langkah-langkah konkret dalam upaya pencegahan dan penurunan angka stunting melalui berbagai program inovatif di semua jenjang pemerintahan daerah.
Danang yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Sleman, menyampaikan hal tersebut dalam forum Penilaian Kinerja Kabupaten dan Kota dalam pelaksanaan Aksi 1-8 Konvergensi Penanggulangan Stunting Tahun 2024.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan berlangsung di Banguntapan, Kabupaten Bantul, pada Rabu, 28 Mei 2025.
Tujuan utama dari kegiatan tersebut adalah untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam menekan angka stunting di wilayah DIY secara menyeluruh.
Inovasi Berbasis Wilayah dan Data untuk Tekan Prevalensi
Pemkab Sleman meluncurkan sejumlah inovasi sebagai bagian dari strategi konvergensi penanganan stunting, antara lain "Gerakan Ajak Menimbang Cegah dan Atasi Stunting (Gambang Stunting)", "Pecah Ranting Hiburan'e Rakyat", serta program "Canting Gading" yang menggabungkan pemberian beras fortifikasi dan audit kasus stunting berbasis wilayah kelurahan.
Menurut Danang Maharsa, angka kemiskinan dan stunting di Kabupaten Sleman menunjukkan tren penurunan selama beberapa tahun terakhir.
"Angka prevalensi stunting di Sleman pada tahun 2024 mencapai 4,41 persen, menurun sebesar 0,10 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 4,51 persen," katanya.
- Penulis :
- Arian Mesa