Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Kemensos Latih Warga Wonosobo Produksi Anyaman Ramah Lingkungan untuk Ekspor

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Kemensos Latih Warga Wonosobo Produksi Anyaman Ramah Lingkungan untuk Ekspor
Foto: Kemensos latih warga Wonosobo produksi anyaman enceng gondok untuk pasar ekspor, dorong ekonomi keluarga dari rumah.(Sumber: ANTARA/HO-Kemensos)

Pantau - Kementerian Sosial (Kemensos) memperkuat pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat dengan menggandeng sektor swasta dalam pengembangan kerajinan tangan berbahan lokal dan ramah lingkungan, salah satunya berupa anyaman dari enceng gondok.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyatakan bahwa program ini memberi warga kesempatan untuk memperoleh keterampilan produksi kerajinan, dengan bahan baku dan akses pasar yang telah disiapkan oleh mitra perusahaan.

Produk seperti tempat sampah dari anyaman enceng gondok akan diekspor ke Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa, dengan pasar yang telah tersedia.

Pelatihan Kerajinan di Wonosobo Disambut Antusias, Beri Peluang Pendapatan Harian

Gus Ipul meninjau langsung pelatihan yang digelar di Balai Desa Selokromo, Wonosobo, Jawa Tengah, pada Minggu, 1 Juni 2025.

Warga mendapat pelatihan dari tim profesional dengan target mampu memproduksi kerajinan berstandar internasional dalam 1–2 bulan.

Proses produksi bisa dilakukan di rumah atau secara berkelompok di balai desa dan lokasi yang ditentukan.

Gus Ipul menyebut bahwa satu kelompok bisa meraih pendapatan sekitar Rp750 ribu, bahkan jika bisa menghasilkan Rp100 ribu per hari sudah tergolong baik karena produk pasti akan dibeli.

Program ini sebelumnya telah diuji coba di beberapa daerah, termasuk Desa Kalisalak, Banyumas, yang berkembang pesat.

Direktur Operasional PT Out of Asia, Arung Lusika, menjelaskan bahwa pada Mei lalu, sebanyak 785 unit tempat sampah dari enceng gondok lolos quality control dari lebih dari 1.000 unit produksi yang dikerjakan oleh lebih dari 80 orang, menghasilkan pendapatan hingga Rp10 juta per bulan.

Pelatihan di Desa Selokromo diikuti puluhan warga, mayoritas perempuan.

Salah satu peserta, Tri Utami dari Dusun Mentasari, menyampaikan harapan agar pelatihan ini bisa membantu meningkatkan ekonomi keluarganya.

Ia juga berharap program ini bisa menambah penghasilan bagi asisten rumah tangga seperti dirinya.

Penulis :
Balian Godfrey