
Pantau - Nathaniel Hartono Putra, mahasiswa asal Indonesia yang tengah menempuh studi di China, mendorong terjalinnya interaksi budaya antara Indonesia dan China melalui kesenian wayang kulit setelah menyaksikan langsung pertunjukan tradisional di Xiaoyi, Provinsi Shanxi.
Nathaniel menyaksikan pementasan wayang kulit berjudul "Lian Nian You Yu", yang menampilkan seekor ikan mas "berenang" di atas permukaan kain putih, diiringi musik tradisional khas Shanxi dan mendapatkan sambutan meriah dari para penonton.
Ia mengungkapkan kekagumannya karena baru mengetahui bahwa di China, khususnya di Shanxi, juga terdapat kesenian wayang kulit yang mirip dengan wayang kulit Jawa yang telah dikenal luas di Indonesia.
Xiaoyi sendiri dikenal sebagai salah satu pusat kesenian wayang kulit di China, dengan bukti mural purbakala yang menunjukkan bahwa tradisi ini telah berlangsung sejak ribuan tahun lalu.
Persamaan Teknik, Perbedaan Cerita
Dalam kunjungannya, Nathaniel bertemu dengan Wu Junli, seorang seniman wayang kulit Xiaoyi berusia 70 tahun yang memperkenalkan sejarah dan filosofi kesenian tersebut.
Wu menjelaskan bahwa pertunjukan seperti "Lian Nian You Yu" mengandung pesan-pesan bermakna melalui mitos, legenda, hingga kisah sejarah, dan menggunakan simbol ikan atau "Yu", yang dalam bahasa Mandarin memiliki pelafalan sama dengan kata "melimpah", sehingga menyiratkan harapan akan kesejahteraan.
Nathaniel mencatat bahwa secara teknik permainan, kesenian wayang kulit Jawa dan Xiaoyi memiliki kemiripan, namun berbeda dari sisi alur cerita dan irama musik pengiringnya.
Selain sebagai kesenian, wayang kulit juga menjadi sumber penghidupan masyarakat Xiaoyi.
Nathaniel berkesempatan mengunjungi pusat pelestarian warisan budaya takbenda di Desa Jiajiazhuang, tempat di mana ia menyaksikan langsung proses pembuatan wayang kulit.
Ia bertemu dengan Zhang Aiqing, seorang pengrajin wanita yang mulai mewarnai wayang karena terinspirasi suaminya yang juga seniman.
Zhang bekerja paruh waktu saat musim tanam sedang longgar dan menghasilkan sekitar 2.000 yuan per bulan.
Du Liangshu, Wakil Kepala Biro Kebudayaan dan Pariwisata Xiaoyi, menyampaikan bahwa pemerintah setempat aktif mempromosikan wayang kulit kepada komunitas dan generasi muda sebagai bentuk pelestarian budaya.
Produk-produk kreatif bertema wayang kulit kini juga diminati oleh warga lokal dan wisatawan, sehingga turut meningkatkan pendapatan para pekerja seni.
Nathaniel menyatakan kekagumannya terhadap semangat generasi muda China dalam menghargai kesenian tradisional mereka.
Ia berharap Indonesia dan China dapat terus memperkuat kerja sama di bidang kebudayaan sebagai bagian dari diplomasi antarbangsa.
- Penulis :
- Balian Godfrey