
Pantau - Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu terus memperkuat ideologi Pancasila sebagai upaya membangun persatuan dan kesatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Rektor UIN Datokarama, Prof Lukman Thahir, menegaskan bahwa Pancasila adalah rumah besar Bangsa Indonesia yang mempersatukan seluruh keberagaman identitas masyarakat Indonesia.
Penanaman nilai-nilai Pancasila dilakukan melalui pendidikan formal dan pengabdian masyarakat yang melibatkan dosen serta tenaga kependidikan.
Upaya ini sejalan dengan Asta Cita pemerintah yang merevitalisasi nilai Pancasila dalam berbagai bidang seperti pendidikan, birokrasi, ekonomi, hingga ruang digital.
Jawaban atas Tantangan Ideologi di Era Global
Menurut Prof Lukman, pendidikan di sekolah dan universitas harus mengajarkan Pancasila tidak hanya secara formal, tetapi juga lewat praktik dan keteladanan dalam keseharian.
Dosen dan tenaga kependidikan di UIN Datokarama turut berperan membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya nilai gotong royong, kebersamaan, dan persatuan dalam kehidupan berbangsa.
Memperkokoh ideologi Pancasila berarti memperkuat nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial sebagai dasar pembangunan bangsa.
Namun, di era globalisasi dan digitalisasi, tantangan terhadap Pancasila semakin nyata, termasuk penyebaran paham ekstrem, intoleransi, dan disinformasi.
Salah satu bentuk tantangan adalah anggapan keliru yang membandingkan Pancasila dengan kitab suci, padahal sila pertama Pancasila justru menjunjung tinggi nilai-nilai agama.
UIN Datokarama mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan Pancasila sebagai dasar negara yang hidup dan relevan dalam membangun kehidupan rukun, damai, dan adil.
Keberagaman geografis, flora dan fauna, antropologis, serta sosiologis di Indonesia hanya bisa disatukan melalui semangat kebangsaan yang inklusif.
Pancasila dianggap sebagai berkah yang menjadi bintang penuntun dan identitas nasional Indonesia melalui nilai-nilai seperti inklusivitas, toleransi, dan gotong royong dalam semangat Bhinneka Tunggal Ika.
- Penulis :
- Balian Godfrey