
Pantau.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama tim gabungan masih terus melakukan penanganan darurat di daerah yang terdampak bencana alam tsunami yang menimpa perairan Selat Sunda. Diduga masih ada korban tertimbun reruntuhan, untuk itu sejumlah alat berat pun dikerahkan.
Hal itu disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho melalui siaran pers yang diposting melalui akun official Facebook BNPB pada 09.30 WIB, Senin (24/12/2018).
"Evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban terus dilakukan. Diduga masih ada korban yang berada di bawah reruntuhan bangunan dan material yang dihanyutkan tsunami," kata Sutopo.
"Untuk evakuasi dikerahkan alat berat 7 unit excavator, 12 unit dump truck, 2 unit loader. Dalam mobilisasi ke lokasi bencana 1 unit excavator, 1 dozer, 1 loader, 1 grader, 2 tronton, dan 4 dump truck," lanjutnya.
Baca juga: Ini Kata Ahli Terkait Penyebab Tsunami Selat Sunda
Sementara itu Sutopo juga menjelaskan, bahwa prioritas penanganan darurat BNPB dan tim gabungan yang dilakukan saat ini ialah mulai dari evakuasi, pencarian korban, hingga pelayanan kesehatan.
"Prioritas penanganan darurat saat ini adalah koordinasi, evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban, pelayanan kesehatan, penanganan pengungsi, perbaikan darurat sarana prasarana yang rusak," paparnya.
Lebih lanjut, Sutopo mengatakan, masih memerlukan alat berat dan personel untuk membantu melakukan evakuasi pencarian dan penyelamatan korban. Untuk data korban sendiri hingga pukul 07.00 WIB tercatat sudah 281 orang meninggal dunia, 1.016 orang luka-luka, 57 orang masih hilang tersebar di 5 Kabupaten terdampak.
"Di Kabupaten Pandeglang tercatat korban 207 orang meninggal dunia, 755 orang luka-luka, 7 orang hilang, dan 11.453 orang mengungsi. Kerusakan fisik meliputi 611 unit rumah rusak, 69 hotel dan vila rusak, 60 warung makan dan toko rusak, 350 perahu/kapal rusak, dan 71 unit kendaraan rusak," katanya.
Baca juga: Tampung Korban Tsunami Selat Sunda, Pemprov DKI Siagakan Sejumlah RS
Daerah pesisir di sepanjang pantai dari Pantai Carita, Pantai Panimbang, Pantai Teluk Lada, Sumur, dan Tanjung Lesung banyak mengalami kerusakan. 10 kecamatan di Pandeglang terdampak dari terjangan tsunami. Korban paling banyak ditemukan di Hotel Mutiara Carita Cottage, Hotel Tanjung Lesung dan Kampung Sambolo.
Di Kabupaten Serang tercatat 12 orang meninggal dunia, 30 orang luka-luka dan 28 orang hilang. Kerusakan fisik masih dalam pendataan.
Sedangkan di Kabupaten Lampung Selatan tercatat 60 orang meninggal dunia, 230 orang luka-luka, 22 orang hilang dan 30 unit rumah rusak berat. Di Kabupaten Tanggamus terdapat 1 orang meninggal dunia, 4 rumah rusak berat, dan 70 perahu rusak. Sedangkan di Kabupaten Pesawaran tercatat 1 orang meninggal dunia, 1 orang luka-luka, 231 orang mengungsi, 134 rumah rusak dan 14 perahu rusak.
- Penulis :
- Sigit Rilo Pambudi