
Pantau - Perum Bulog menegaskan komitmennya menyerap gabah petani secara optimal sesuai arahan pemerintah guna menjaga stabilitas harga dan memperkuat cadangan beras nasional.
Direktur Bisnis Perum Bulog Febby Novita menyampaikan hal tersebut dalam kegiatan tanam padi di Desa Bicak, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto yang juga dihadiri Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo.
Bulog melalui Kantor Cabang Mojokerto telah menyerap gabah hasil panen petani sebelum musim tanam baru dimulai, yang mencerminkan sinergi nyata antara Bulog dan para petani.
“Ini bukti nyata sinergi yang telah terjalin dengan baik,” ujar Febby.
Hingga saat ini, total serapan gabah dan beras Bulog di Jawa Timur telah mencapai lebih dari 500 ribu ton, dengan Desa Bicak menyumbang 122 ton dan Kecamatan Trowulan 768 ton.
Modernisasi dan Harga Sesuai HPP
Febby menegaskan bahwa tanam raya bukan sekadar seremoni, melainkan simbol semangat untuk mencapai swasembada pangan nasional melalui kolaborasi antara pemerintah pusat, BUMN pangan, pemda, aparat keamanan, dan petani.
Bulog memastikan penyerapan gabah dilakukan dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp6.500 per kg demi melindungi kesejahteraan petani.
Setelah dari Mojokerto, rombongan melanjutkan kunjungan ke Sentra Pengolahan Beras (RTR) dan Gudang Bulog di Banjar Kemantren, Kabupaten Sidoarjo.
Di sana, Febby menjelaskan proses pengolahan beras mulai dari intake, penggilingan, hingga pengemasan yang merupakan bagian dari modernisasi sektor pertanian.
Wakil Menteri BUMN meninjau langsung stok Cadangan Beras Pemerintah yang disimpan di Gudang Bulog Sidoarjo sebagai upaya menjamin ketersediaan pangan nasional secara berkelanjutan.
- Penulis :
- Balian Godfrey