Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

INDEF: Pertanian Tumbuh 10,52 Persen, Jadi Tulang Punggung Ekonomi dan Serapan Tenaga Kerja

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

INDEF: Pertanian Tumbuh 10,52 Persen, Jadi Tulang Punggung Ekonomi dan Serapan Tenaga Kerja
Foto: Pertanian catat pertumbuhan tertinggi triwulan I 2025, jadi pendorong utama PDB nasional(Sumber: ANTARA FOTO/Aji Styawan/bar).

Pantau - Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menyatakan bahwa sektor pertanian menjadi kontributor utama pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) nasional pada triwulan I 2025.

Pernyataan ini disampaikan oleh Kepala Pusat Pangan, Energi, dan Pembangunan Berkelanjutan INDEF, Abra Talattov, dalam laporan Monitoring Issue of Food, Energy and Sustainable Development.

Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan tercatat mencetak pertumbuhan tahunan tertinggi sebesar 10,52 persen pada periode tersebut.

Panen Raya dan Cuaca Mendukung Jadi Pemicu Lonjakan

Pertumbuhan sektor ini didorong oleh panen raya padi dan jagung yang berlangsung lebih awal dari biasanya.

Produksi padi melonjak 51,45 persen secara tahunan (year on year), sementara produksi jagung meningkat 39,02 persen.

Faktor cuaca yang mendukung dan musim panen yang bertepatan dengan bulan Ramadhan dan Idul Fitri (Maret–April) turut memperkuat lonjakan permintaan terhadap bahan pangan pokok.

Selain itu, Bulog berhasil menyerap 1,3 juta ton beras pada April 2025, menunjukkan efektivitas intervensi pemerintah dalam menjaga stabilitas harga di tingkat petani.

Pertanian Jadi Sektor Penyerap Tenaga Kerja Terbesar

Di sisi ketenagakerjaan, sektor pertanian menunjukkan kinerja kuat dengan menyerap 28,54 persen dari total angkatan kerja nasional per Februari 2025, berdasarkan data BPS.

Angka ini menjadi yang tertinggi dibandingkan sektor perdagangan maupun industri pengolahan.

Dalam enam bulan terakhir, sektor ini telah menciptakan sekitar 850 ribu lapangan kerja baru, dengan total kenaikan tahunan mencapai 890 ribu orang.

INDEF menilai capaian ini sebagai bukti vitalnya peran sektor pertanian dalam menjaga stabilitas ekonomi terutama bagi masyarakat lapisan bawah.

Momentum Pertumbuhan Harus Diikuti Reformasi Tata Niaga

INDEF menyebut capaian positif ini sebagai modal penting bagi pemerintah untuk memperkuat sektor pangan sebagai pilar utama pembangunan nasional.

Namun, tantangan seperti lemahnya daya tawar petani, ketimpangan rantai nilai, dan fluktuasi harga gabah masih membayangi sektor ini.

Oleh karena itu, INDEF merekomendasikan reformasi tata niaga pertanian yang berfokus pada penguatan peran Bulog serta strategi perlindungan harga petani saat panen raya.

Dengan kebijakan yang tepat dan berkeadilan, sektor pertanian diyakini dapat menjadi pondasi ekonomi yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan.

Hal ini dinilai sangat penting di tengah ketidakpastian global dan tekanan geopolitik yang masih terus berlangsung.

Penulis :
Balian Godfrey