
Pantau - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, menyatakan bahwa bekerja ke luar negeri merupakan salah satu solusi konkret untuk mengatasi keterbatasan lapangan kerja di dalam negeri.
“Untuk menyerap tenaga kerja, kalau mau jujur dalam negeri ini agak sulit. Solusinya apa? Solusinya keluar negeri,” ujar Abdul Kadir.
Ia menjelaskan bahwa kesulitan penyerapan tenaga kerja di dalam negeri dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti tingginya angka pemutusan hubungan kerja (PHK), investasi yang tidak padat karya, serta bonus demografi.
Pemerintah Dorong Pemutihan PMI Nonprosedural dan Tindak Calo Ilegal
Dalam upaya memperluas akses kerja ke luar negeri secara legal, Kementerian P2MI tengah menjalin kerja sama dengan negara mitra untuk menerapkan kebijakan pemutihan bagi pekerja migran nonprosedural.
Langkah ini bertujuan agar para pekerja dapat terdata secara resmi dan memperoleh hak perlindungan.
Abdul Kadir juga menegaskan komitmen kementeriannya dalam menindak tegas praktik pengiriman tenaga kerja ilegal.
“Ini akan kami bekukan dan diberi sanksi,” tegasnya, merujuk pada calo dan perusahaan nakal yang memberangkatkan PMI secara tidak sah.
Sumbar Dukung Merantau, Tapi Ingatkan Risiko PMI Ilegal
Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, menyatakan dukungannya terhadap langkah generasi muda Ranah Minang untuk merantau ke luar negeri.
Menurutnya, tradisi merantau sudah menjadi bagian dari budaya masyarakat Minangkabau.
“Merantau ini bagian dari tradisi orang Minangkabau. Dengan merantau, mereka akan mendapatkan informasi yang banyak di luar sana,” ujar Mahyeldi.
Meski demikian, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat tetap memberikan perhatian khusus terhadap potensi pengiriman pekerja migran secara nonprosedural.
Mahyeldi mengingatkan bahwa bekerja di luar negeri memang dapat meningkatkan taraf hidup, tetapi tetap memiliki risiko besar jika tidak ditempuh melalui jalur legal.
Untuk mengatasi praktik ilegal tersebut, telah dibentuk Satuan Tugas Pekerja Migran Indonesia yang melibatkan berbagai instansi dan lembaga terkait.
“Isu pekerja migran ini merupakan isu yang krusial dan menjadi perhatian serius kami di Sumatera Barat,” tegas Mahyeldi.
Ia juga berpesan agar setiap perantau tetap menjaga kontribusi terhadap pembangunan daerah asal.
- Penulis :
- Balian Godfrey