Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

BKPM Pastikan Proyek Pabrik AirTag Apple di Batam Tetap Jalan, Targetkan 65 Persen Produksi Global

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

BKPM Pastikan Proyek Pabrik AirTag Apple di Batam Tetap Jalan, Targetkan 65 Persen Produksi Global
Foto: Pembangunan pabrik AirTag Apple senilai Rp16 triliun di Batam tetap berlanjut meski terancam tarif impor AS(Sumber: ANTARA/Muzdaffar Fauzan).

Pantau - Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM memastikan bahwa pembangunan pabrik AirTag milik Apple di Batam tetap berjalan meskipun Presiden AS Donald Trump mengancam akan menerapkan tarif impor terhadap produk Apple.

Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal BKPM, Nurul Ichwan, menjelaskan bahwa produk AirTag dari pabrik Batam tidak ditujukan untuk pasar Amerika Serikat.

Menurut Nurul, biaya logistik pengiriman dari Indonesia ke AS dinilai tidak efisien, sehingga pasar non-AS menjadi target utama distribusi AirTag dari Indonesia.

Ia menambahkan bahwa potensi pasar global di luar AS masih sangat besar dan bisa disuplai secara strategis dari Batam.

Apple melalui vendornya telah melakukan pembelian lahan dan merencanakan pembangunan pabrik AirTag senilai 1 miliar dolar AS atau sekitar Rp16 triliun di Batam.

Salah satu anggota dewan direksi Apple juga telah menemui Menteri Investasi Rosan Roeslani dan menjamin komitmen pembangunan pabrik tersebut.

Rosan mengungkapkan bahwa pabrik ini ditargetkan menyuplai hingga 65 persen kebutuhan AirTag secara global.

Investasi ini diperkirakan akan menciptakan 2.000 lapangan kerja dan berpotensi meningkat hingga 10 miliar dolar AS.

Pembangunan fisik pabrik dijadwalkan rampung pada awal 2026.

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump mengancam akan memberlakukan tarif impor sebesar 25 persen terhadap produk Apple jika perusahaan tidak memindahkan produksi ke AS.

Ancaman ini menyusul langkah Foxconn, mitra manufaktur utama Apple, yang mengumumkan investasi sebesar 1,5 miliar dolar AS untuk memperluas kapasitas produksinya di India.

Apple saat ini tengah melakukan diversifikasi produksi dengan mengalihkan sebagian lini ke India akibat ketegangan hubungan dagang antara AS dan Tiongkok.

CEO Apple Tim Cook sebelumnya menyatakan bahwa sebagian besar iPhone yang dijual di AS akan datang dari India pada masa mendatang.

Penulis :
Balian Godfrey