
Pantau - Ketua Badan Anggaran DPR RI, Said Abdullah, menanggapi usulan pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang disampaikan oleh Forum Purnawirawan Prajurit TNI dengan mengingatkan pentingnya menjaga persatuan bangsa.
Ia menekankan bahwa dalam situasi politik saat ini, masyarakat harus mengedepankan kesabaran dan tidak mudah terpancing oleh isu-isu yang belum tentu berdampak nyata terhadap kesejahteraan nasional.
Said merujuk pada pidato Presiden Prabowo Subianto dalam peringatan Hari Lahir Pancasila yang menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan sebagai dasar pembangunan bangsa.
Ia menyebut bahwa bangsa Indonesia saat ini menghadapi tantangan berat, terutama dalam konteks geopolitik internasional dan tren deglobalisasi yang muncul akibat meningkatnya proteksionisme global.
"Daripada kita ini berkutat kepada hal-hal yang menurut hemat saya tanpa mendahului apa yang akan dilakukan oleh pimpinan DPR, kita bersabar saja," ujar Said.
Usulan Masih Dikaji, Said Minta Tidak Terburu-Buru
Said juga menyatakan bahwa masyarakat sebaiknya tidak langsung mengaitkan segala persoalan nasional dengan pemakzulan, mengingat tidak semua masyarakat memahami prosedur dan makna politik di balik istilah tersebut.
Ia menjelaskan bahwa penerimaan surat oleh Sekretariat Jenderal DPR bukan berarti usulan pemakzulan langsung dijalankan.
Menurutnya, pimpinan DPR akan mengkaji terlebih dahulu isi surat tersebut sesuai dengan mekanisme konstitusional.
"Karena pimpinan DPR alatnya banyak, itu yang pertama. Yang kedua, kita punya ketaatan yang sama dengan konstitusi kita," tegas Said.
Surat usulan pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka bertanggal 26 Mei 2025 itu ditujukan kepada Ketua MPR RI dan Ketua DPR RI, serta ditandatangani oleh empat jenderal purnawirawan: Fachrul Razi, Hanafi Asnan, Tyasno Soedarto, dan Slamet Soebijanto.
Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar telah mengonfirmasi bahwa surat tersebut telah diterima pada 3 Juni 2025.
- Penulis :
- Balian Godfrey