Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Wamensos: Sekolah Rakyat Wujud Negara Hadir Bagi Anak dari Keluarga Miskin

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Wamensos: Sekolah Rakyat Wujud Negara Hadir Bagi Anak dari Keluarga Miskin
Foto: Sekolah Rakyat hadir sebagai solusi negara untuk memutus rantai kemiskinan melalui akses pendidikan gratis (Sumber: ANTARA/HO-Biro Humas Kemensos).

Pantau - Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo menyatakan bahwa Program Sekolah Rakyat menjadi sarana membuka akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin sebagai upaya nyata negara memutus rantai kemiskinan antar-generasi.

“Pak Presiden tidak ingin kalau orang tuanya kurang mampu, orang tuanya miskin, anaknya ikut miskin. Kedua, Pak Presiden ingin memuliakan orang-orang yang kurang mampu,” ujar Agus Jabo.

Program ini merupakan bagian dari misi pemerintah untuk memastikan anak-anak Indonesia dari kalangan miskin tetap dapat mengenyam pendidikan setinggi-tingginya.

Kementerian Sosial telah membuka dua titik Sekolah Rakyat di Kabupaten Magelang, yakni di Sentra Antasena Magelang dan Gedung Pusdiklat Tegalrejo.

Kedua titik tersebut ditargetkan mulai beroperasi pada Juli 2025.

Pendidikan Gratis dan Dukungan Daerah

Semua kebutuhan siswa di Sekolah Rakyat disiapkan secara menyeluruh dan gratis, meliputi kurikulum, guru, kepala sekolah, fasilitas asrama, seragam, serta peralatan belajar.

“Pak Presiden ingin anak-anak Indonesia bisa sekolah setinggi-tingginya. Di situlah negara harus hadir,” tegas Wamensos.

Program ini sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat dan daerah dalam menekan angka kemiskinan melalui pendidikan.

Bupati Magelang Grengseng Pamuji menyampaikan dukungan penuh terhadap inisiatif Sekolah Rakyat yang menurutnya selaras dengan program Pemkab Magelang, yaitu beasiswa seribu mahasiswa per tahun.

“Kita mendorong bahwa ilmu pengetahuan menjadi dasar pengentasan kemiskinan di Kementerian Sosial hari ini dengan Sekolah Rakyat,” ujar Grengseng.

Salah satu calon siswa adalah Anisa Dwi Pangestu (15), remaja dari keluarga miskin ekstrem di Desa Ringinanom, Tempuran, Magelang.

Anisa tinggal bersama lima anggota keluarganya, dengan ayah yang bekerja sebagai pencari rongsok keliling dan ibu sebagai ibu rumah tangga.

Dengan penghasilan keluarga tidak lebih dari Rp1,5 juta per bulan, pendidikan Anisa sempat terhenti di bangku SMP.

Harapannya untuk melanjutkan pendidikan kembali bangkit berkat kehadiran Sekolah Rakyat.

Program ini tidak hanya memberi bantuan, tapi menyelamatkan masa depan anak-anak dari keluarga termiskin melalui pendidikan berkualitas yang difasilitasi oleh negara, bukan karena belas kasihan.

Penulis :
Balian Godfrey

Terpopuler