
Pantau - Wakil Menteri Agama Romo H.R. Muhammad Syafi’i menegaskan bahwa ibadah haji bukan sekadar pelaksanaan rukun Islam kelima, melainkan memiliki makna historis dan strategis dalam membangun semangat kebangsaan dan solidaritas internasional.
Menurutnya, sejak masa prakemerdekaan, ibadah haji telah menjadi sumber inspirasi perjuangan bagi para pejuang kemerdekaan Indonesia.
Banyak pejuang yang mendapat dorongan semangat nasionalisme setelah menunaikan ibadah haji, menjadikannya sebagai momentum penguatan nilai-nilai perjuangan.
Arafah sebagai Simbol Kesetaraan dan Universalitas Umat Manusia
Romo Syafi’i menyoroti makna simbolik dari kesetaraan yang tercermin dalam pelaksanaan wukuf di Arafah, di mana seluruh jamaah haji dari berbagai penjuru dunia berkumpul dalam balutan ihram tanpa perbedaan status sosial, jabatan, maupun kebangsaan.
Di Arafah, semua jamaah duduk bersimpuh mengenakan pakaian yang sama demi mendapatkan rida Allah SWT.
Ia mengajak seluruh calon jamaah haji Indonesia untuk menjaga identitas kebangsaan dan pada saat yang sama menghormati identitas bangsa lain.
Romo Syafi’i juga menekankan pentingnya memperjuangkan hak-hak bangsa yang masih tertindas akibat penjajahan, seperti Palestina.
Ia menyampaikan bahwa semangat haji seharusnya mendorong komitmen terhadap prinsip bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa, sebagaimana ditegaskan dalam konstitusi Indonesia.
Ibadah haji, menurutnya, adalah momen refleksi spiritual dan kebatinan yang memperkuat solidaritas global umat manusia.
Dalam suasana tersebut, seluruh manusia merasakan kebersamaan batin yang melampaui sekat-sekat duniawi.
"Inilah momentum untuk membangun persaudaraan umat manusia secara universal," pungkas Romo Syafi’i.
- Penulis :
- Balian Godfrey