
Pantau - Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Menko Kumham Imipas) Yusril Ihza Mahendra menyatakan bahwa Iduladha merupakan momen penting yang mengingatkan umat Islam bahwa hidup memerlukan banyak pengorbanan.
Refleksi Nilai Kehidupan dari Keteladanan Nabi Ibrahim
Pernyataan tersebut disampaikan Yusril sebagai refleksi atas kisah pengorbanan Nabi Ibrahim a.s. dan putranya Nabi Ismail a.s.
“Ini dapat kita jadikan sebagai contoh, suri, dan teladan bagi kita semua dalam menjalani kehidupan ini.”
Yusril menegaskan bahwa setiap bentuk pengorbanan harus dilakukan dengan keikhlasan dan kepatuhan terhadap perintah Allah Swt. sebagaimana yang diajarkan di dalam Al-Qur'an.
Ia meyakini bahwa Allah Swt. akan memberikan yang terbaik bagi umat manusia sebagai balasan atas keikhlasan dalam berkorban.
Dalam suasana Iduladha 1446 Hijriah, Yusril menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh umat Islam.
“Mudah-mudahan perayaan Iduladha 1446 Hijriah membawa keberkahan, kedamaian, dan kesejahteraan bagi kita semua.”
Iduladha sebagai Puncak Ibadah dan Refleksi Spiritual
Iduladha atau dikenal sebagai Lebaran Besar, jatuh pada tanggal 10 Zulhijah dalam kalender Hijriah dan menjadi puncak ibadah haji yang dilaksanakan di Makkah.
Perayaan ini ditandai dengan penyelenggaraan salat Id dan penyembelihan hewan kurban, seperti sapi dan kambing, bagi mereka yang mampu.
Pada tahun 2025, Iduladha 1446 H jatuh pada hari Jumat, 6 Juni 2025.
Penetapan hari raya dilakukan setelah pemantauan hilal dari 114 lokasi di Indonesia.
Penetapan awal bulan Zulhijah sempat berlangsung alot karena tidak ada laporan hilal terlihat sesuai kriteria yang ditetapkan oleh Mabims (Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura).
Iduladha bukan sekadar tradisi keagamaan, tetapi menjadi momen penting bagi umat Islam untuk merefleksikan nilai-nilai pengorbanan dan ketaatan sebagai wujud keteladanan dari kisah Nabi Ibrahim a.s.
- Penulis :
- Balian Godfrey









